Masyarakat kita telah lama menggunakan tanaman pakis atau paku sebagai bahan sayuran. Tanaman pakis atau paku yang dapat diolah menjadi sayuran adalah: daun dan
batang yang masih muda, batang yang gemuk, dan batang yang mudah
dipatahkan.
Dalam pengolahannya, daun pakis biasanya diolah menjadi sayur bobor,
gulai, orak-arik, tumis dan lalap. Lalap pakis dibuat dengan cara
merebusnya terlebih dahulu. Tidak dianjurkan mengonsumsi daun pakis
mentah sebagai lalapan karena mengandung asam sikimat yang dapat
mengganggu saluran pencernaan.
Dari sekian banyak jenis pakis yang sering dikonsumsi adalah pakis sayur (Diplazium esculentum)
yang sudah biasa dikonsumsi masyarakat di kawasan asia tenggara,
termasuk Indonesia. Pakis tidak dibudidayakan, tetapi
tumbuh liar di tepi sungai, tebing yang lembab, dan di dalam hutan atau pegunungan.
Warna
daun pakis umumnya hijau tua. ini memang menunjukkan tingginya kadar
klorofil (zat hijau daun) pada daunnya yang baik untuk membantu
regenerasi sel dalam tubuh kita. begitu juga kandungan betakaroten yang
cukup tinggi dapat membantu sistem imunitas tubuh, khususnya terhadap
timbulnya infeksi.
Kandungan vitamin C daun pakis cukup tinggi, yaitu 30 miligram per 100
gram. vitaminC yang tinggi berkaitan dengan pembentukan kolagen yang
menyokong pondasi jaringan ikat, seperti tulang rawan, membran kapiler,
dan penyembuhan luka.
Kandungan kalsiumnya mencapai 42
miligram, serta fosfornya 172 miligramnya dalam setiap 100 gram daun
pakis. jadi asupan kedua zat ini bisa mengurangi resiko rematik dan
rapuhnya tulang.
Daun pakis juga diperkaya flavonoid dan polifenol yang punya khasiat sebagai antioksidan dan antibakteri.
wah ternyata enak juga ya pakis dimakan, kalo tanaman pakis untuk hiasan bisa beli di www.kebunbibit.com
BalasHapusTapi katanya bisa menyebabkan sakit pinggang...???
BalasHapusMhon pncerahannya...!!!