Daun encok ( Plumbago zeylanica ) karena daunnya biasa
digunakan orang untuk mengobati encok maka orang menyebutnya dengan nama daun
encok. Di beberapa daerah disebut juga dengan nama ki encok atau poskor
(Jawa), mareka (Madura), bama (Bali), dan oporio (Timor).
Encok, sebuah istilah umum orang awam yang lazim terdengar manakala
salah satu anggota bagian tubuh terasa linu dan nyeri. Menurut Kamus
Istilah Kedokteran, encok (atritis) terjadi karena adanya radang sendi
terutama pada penderita rematik atau reumatik – sebuah lagi istilah umum
untuk rasa pegal, linu, dan nyeri pada otot dan persendian.
Jika anda pernah berjalan di semak-semak biasanya buah dun encok ini banyak melekat di celana panjang anda, kerena buahnya yang berbentuk lonjong dan ada semacam gerigi pengait memiliki pelekat untuk keperluan penyebaran bijinya. Bunganya berbentuk seperti tabung atau corong berwarna putih dan ungu.
Buahnya yang kecil-kecil berwarna hijau saat muda, dan berubah menjadi
hitam setelah tua. Di kulit buahnya ada semacam rambut yang pendek dan
kaku. Di ujung setiap rambut mengandung getah yang lengket. Di dalam
buah terdapat biji mungil berwarna hitam. Daun encok bersifat pahit, tonik, dan beracun.
CARA PEMAKAIAN :
Akar sebanyak 10 – 15 g, direbus selama lebih dari 4 jam.
Pemakaian luar, daun diremas lalu diletakkan pada bagian tubuh yang
kena rematik, sakit pinggang, memar, kurap, kusta, skabies, sakit ke ala
atau diletakkan di perut bagian bawah bila kencing kurang lancar. Saat
menggunakan remasan daun ini jangan lebih dari 1/2 jam agar tidak timbul
lepuh seperti luka bakar.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Rematik
a. Siapkan segenggam daun segar, dicuci lalu ditumbuk halus. Tambahkan air hangat seperlunya sampai adonan seperti bubur. Gunakan untuk melumas dan menggosok bagian tubuh yang sakit. Lakukan 2 kali sehari.
b. Siapkan daun segar sebanyak 15 g lalu dicuci bersih. Tambahkan kapur sirih sebanyak 1 sendok makan. Carnpuran ini lalu ditumbuk sampai lumat, kemudian dibalurkan ke tempat yang.sakit.
2. Sakit kepala
a. Siapkan daun encok secukupnya, lalu dipipis. Tambahkan sedikit minyak kelapa sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan di pelipis dan bagian kepala yang sakit sebagai tapal. Cukup 30 menit supaya tidak terjadi lepuh.
b. Siapkan daun encok segar, lalu cuci bersih dan memarkan. Oleskan minyak kelapa lalu layukan di atas api. Tempelkan di belakang telinga.
3. Kencing kurang lancar
Ambil daun encok secukupnya, tambahkan adas pulosari lalu giling halus. Gosokkan ramuan tersebut di perut bagian bawah, tepat di posisi kandung kencing. Cukup 30 menit agar tidak terjadi lepuh.
4. Kanker darah
Siapkan akar daun encok, biji Livistona chinensis, Hedyotis diffusa (rumput lidah ular) dan Verbena officinalis (verbenae berbalma
bian cao), masing-masing 30 g, dan Spica prunellae (xia ku caol
dari tumbuhan Prunella vulgaris L.) 15 g. Akar daun encok direbus terlebih dahulu selama 4 jam dengan air bersih secukupnya. Tambahkan air bila air rebusannya.berkurang. Setelah 4 jam, baru bahan obat lain-lainnya dimasukkan. Didihkan kembali selama 1/2 jam. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Sehari 3
kali, masing-masing 1/3 bagian.
5. Kusta, skabies, dan kelainan kulit
Ambil akar daun encok, lalu cuci dan tumbuk sampai halus.
Tambahkan sedikit susu dan air sambil diaduk merata sampai
menjadi adonan seperti pasta. Oleskan ke bagian tubuh yang sakit.
CATATAN PENTING :
- Perempuan hamil dilarang menggunakan.
- Bila timbul keracunan pada kulit, cuci dengan asam borat (boric acid).
- Daun hanya digunakan untuk pemakaian luar. Pemakaian luar juga
dibatasi selarna 1/2 jam. Terlalu lama menyebabkan timbulnya lepuh
seperti luka bakar.
0 komentar:
Posting Komentar