Daun talas bukan nama asing tentunya bagi kita, sejak SD kita sudah diperkenalkan dengan peribahasa "Bagai Air di daun Talas" eh daun Keladi. Keladi adalah nama lain dari talas dan masing-asing daerah punya nama lokalnya sendiri.
Dari sisi gizi talas termasuk unggul, dimana dalam 100 gram talas yang dikukus tanpa bumbu, mengandung 142 kalori. Kalori berasal dari karbohidratnya. Mantapnya, dalam 100 gram itu lemaknya cuma 0,75 gram, sedangkan seratnya sebanyak 5,3 gram. Jumlah ini sudah memenuhi 20,5% kebutuhan serat Anda dalam sehari. Serat sangat bagus untuk memperlancar kerja pencernaan. Makan talas dapat mencegah risiko gangguan jantung dan tekanan darah tinggi. Talas rebus tanpa tambahan apa pun, 100% bebas dari kolesterol. Kandungan sodium dalam 1 cangkir (132 gram) talas hanyalah 20 mg, atau hanya 1% dari konsumsi batasan konsumsi sodium harian.
Sebagai sumber energi, talas masih kalah populer dibandingkan nasi, sebagian besar masyarakat jarang peduli pada tumbuhan ini dan talas banyak tumbuh liar dan belum banyak membudidayakannya. Talas meski dianggap makanan kelas rendah, saat ini sudah diolah dalam bentuk beragam olahan. Juga memiliki beragam khasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit tertentu.
Nama ilmiah Talas adalah Colocasia esculenta. Tinggi dapat mencapaitinggi 1.5 m, batangnya bergetah. Sebagai tumbuhan liar talas dapat tumbuh dipinggiran sungai, rawa, tanah tandus. Pada dasarnya dapat tumbuh diketinggian 250 – 2000 meter diatas permukaan laut. Meski dapat tumbuh tinggi namun daun talas maksimal hanya 5 helai batang talas sekaligus sebagai tangkaidaun. Warnanya ada yang hijau ada yang ungu kemerahan. Jika umbinya sudah membesar secara alamiah daun dan batang talas akan mati.
Talas atau taro tercatat sebagai tumbuhan asli kawasan tropis namun ada yang mengatakan talas merupakan tumbuhan asli Tahiti dan kepulauan Polynesia di pasifik. Nama taro berakar dari bahasa Tahiti.
Berbagai penelitian yang dilakukan talas mengandung : Zat besi, Kalsium, Garam fosfat, Protein, Vitamin A, dan B. Zat – zat tersebut tidak hanya terdapat pada umbinya tetapi pada daunya. Dalam 100 gram daun talas mengandung :
Air 85.66 gr ; Magnesium 45 mg ;Vitamin B-6 0.146 mg ; Energi 42 kcal ; Phosphor, P 60 mg
Folate 125.7 mcg ; Protein 498 gr ;Potassium K 648 mg ;Vitamin A 4825 IU ; Total lemak 0.74 gr
Sodium 3 mg ; Vitamin A,RE 483 mcg RE ; Karbohidrat 6.71 gr ; Zeng 0.41 mg ; Vitamin E 2016 mg ; Serat 3.7 gr ; Selenium 0.9 mg ; Asam lemak jenuh 0.151 gr ; Kalsium 107 mgVitamin C 52 mg
Asam lemak tak jenuh 0.06 gr ; Zat besi, Fe 225 mg ; Thiamin 0.209 mg
Besar dan beragamnya kandungan kimia talas tersebut membuat banyak ahli merekomendasikan talas untukmengobati berbagai penyakit seperti : Diare, Peranakan turun, Pembengkaan, Disentri, Kutil, Eksim, Muntah darah, Digigit serangga, Bisul, Biduren, Sakit tulang, Luka terkena benda tajam, Radang ginjal, Sakit sendi, Benjolan kelenjar limpa, Sakit otot. Hasil uji coba menunjukkan reaksi positif pada penderitaanyang penyakit tersebut yang menjalani terapi pengobatan menggunakan ramuan talas.
Afrika tercatat sebagai penghasil talas terbesar didunia. Disamping digunakan untuk obat juga diolah sebagai makanan ringan. Di China, talas menjadi hidangan special pada tiap penyambutan tahun baru china. Di Jepang produk olahan talas dipasarkan secara besar-besaran diberbagai supermarket, kondisi yang sama juga ditemukan di AS, olahan talas didatangkan dari Hawaii Negara bagian AS yang menjadi sentra budidaya dan produksi olahan talas.Berdasarkan data FAO pada tahun 2005 produksi talas dunia mencapai 9.2 metricton. Negara produsen terbesar talas saat ini Ghana 1.8 matrikton, China 1.6 matrikton, Kamboja 1.1 matrikton, dan beberapa Negara lainya.
Manfaat Talas Untuk Pengobatan secara tradisional antara lain :
Obat diare:
Ambil 30 gr batang talas tambahkan 30 gr patikan kebo cuci semua bahan potong-potong seperlunya kemudian rebus dalam 2-3 gelas air bersih sampai tersisa separo. Saring menjadi dua bagian minum ramuan selagi hangat pagi dan sore. Lakukan pengobatan sampai penyakitnya sembuh.
Obat disentri :
Ambil 20 gr akar talas segar, cuci sampai bersih lalu potong seperlunya. Kemudian rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa separonya. Saring lalu tambahkan gula seperlunya aduk sampai rata minum ramuan selagi hangat. Lakukan pengobatan sampai penyakitnya sembuh.
Obat biduren :
Ambil 50 gr akar talas, tambahkan 150 gr iga sapi cuci kedua bahan hingga bersih kemudian ditim hingga selama 2 jam. Ambil airnya lalu minum selagi hangat, iga sapinya dimakan.
Obat radang ginjal :
Ambil 500 gr isi talas kupas kulitnya, cuci hingga bersih lalu diiris lalu jemur hingga kering, goring tanpa minyak hingga kering benar lalu giling hingga menjadi bubuk. Ambil bubuk setengah sendok makan lalu diseduh dengan satu gelas air panas. Tambahkan gula merah secukupnya aduk sampai rata, lalu diminum. Lakukan pengobatan 1-2 kali sehari sampai penyakitnya sembuh.
Obat nyeri sendi dan otot :
Ambil isi talas secukupnya, kupas kulitnya lalu ditumbuk atau diblender sampai halus, tambahkan 1-2 sendok the cuka beras putih dan minyak wijen secukupnya, aduk sampai rata. Oleskan ramuan pada bagian sendi dan otot yang sakit. Lakukan pengobatan secara rutin 1-2 kali sehari.
Dari sisi gizi talas termasuk unggul, dimana dalam 100 gram talas yang dikukus tanpa bumbu, mengandung 142 kalori. Kalori berasal dari karbohidratnya. Mantapnya, dalam 100 gram itu lemaknya cuma 0,75 gram, sedangkan seratnya sebanyak 5,3 gram. Jumlah ini sudah memenuhi 20,5% kebutuhan serat Anda dalam sehari. Serat sangat bagus untuk memperlancar kerja pencernaan. Makan talas dapat mencegah risiko gangguan jantung dan tekanan darah tinggi. Talas rebus tanpa tambahan apa pun, 100% bebas dari kolesterol. Kandungan sodium dalam 1 cangkir (132 gram) talas hanyalah 20 mg, atau hanya 1% dari konsumsi batasan konsumsi sodium harian.
Sebagai sumber energi, talas masih kalah populer dibandingkan nasi, sebagian besar masyarakat jarang peduli pada tumbuhan ini dan talas banyak tumbuh liar dan belum banyak membudidayakannya. Talas meski dianggap makanan kelas rendah, saat ini sudah diolah dalam bentuk beragam olahan. Juga memiliki beragam khasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit tertentu.
Nama ilmiah Talas adalah Colocasia esculenta. Tinggi dapat mencapaitinggi 1.5 m, batangnya bergetah. Sebagai tumbuhan liar talas dapat tumbuh dipinggiran sungai, rawa, tanah tandus. Pada dasarnya dapat tumbuh diketinggian 250 – 2000 meter diatas permukaan laut. Meski dapat tumbuh tinggi namun daun talas maksimal hanya 5 helai batang talas sekaligus sebagai tangkaidaun. Warnanya ada yang hijau ada yang ungu kemerahan. Jika umbinya sudah membesar secara alamiah daun dan batang talas akan mati.
Talas atau taro tercatat sebagai tumbuhan asli kawasan tropis namun ada yang mengatakan talas merupakan tumbuhan asli Tahiti dan kepulauan Polynesia di pasifik. Nama taro berakar dari bahasa Tahiti.
Berbagai penelitian yang dilakukan talas mengandung : Zat besi, Kalsium, Garam fosfat, Protein, Vitamin A, dan B. Zat – zat tersebut tidak hanya terdapat pada umbinya tetapi pada daunya. Dalam 100 gram daun talas mengandung :
Air 85.66 gr ; Magnesium 45 mg ;Vitamin B-6 0.146 mg ; Energi 42 kcal ; Phosphor, P 60 mg
Folate 125.7 mcg ; Protein 498 gr ;Potassium K 648 mg ;Vitamin A 4825 IU ; Total lemak 0.74 gr
Sodium 3 mg ; Vitamin A,RE 483 mcg RE ; Karbohidrat 6.71 gr ; Zeng 0.41 mg ; Vitamin E 2016 mg ; Serat 3.7 gr ; Selenium 0.9 mg ; Asam lemak jenuh 0.151 gr ; Kalsium 107 mgVitamin C 52 mg
Asam lemak tak jenuh 0.06 gr ; Zat besi, Fe 225 mg ; Thiamin 0.209 mg
Besar dan beragamnya kandungan kimia talas tersebut membuat banyak ahli merekomendasikan talas untukmengobati berbagai penyakit seperti : Diare, Peranakan turun, Pembengkaan, Disentri, Kutil, Eksim, Muntah darah, Digigit serangga, Bisul, Biduren, Sakit tulang, Luka terkena benda tajam, Radang ginjal, Sakit sendi, Benjolan kelenjar limpa, Sakit otot. Hasil uji coba menunjukkan reaksi positif pada penderitaanyang penyakit tersebut yang menjalani terapi pengobatan menggunakan ramuan talas.
Afrika tercatat sebagai penghasil talas terbesar didunia. Disamping digunakan untuk obat juga diolah sebagai makanan ringan. Di China, talas menjadi hidangan special pada tiap penyambutan tahun baru china. Di Jepang produk olahan talas dipasarkan secara besar-besaran diberbagai supermarket, kondisi yang sama juga ditemukan di AS, olahan talas didatangkan dari Hawaii Negara bagian AS yang menjadi sentra budidaya dan produksi olahan talas.Berdasarkan data FAO pada tahun 2005 produksi talas dunia mencapai 9.2 metricton. Negara produsen terbesar talas saat ini Ghana 1.8 matrikton, China 1.6 matrikton, Kamboja 1.1 matrikton, dan beberapa Negara lainya.
Manfaat Talas Untuk Pengobatan secara tradisional antara lain :
Obat diare:
Ambil 30 gr batang talas tambahkan 30 gr patikan kebo cuci semua bahan potong-potong seperlunya kemudian rebus dalam 2-3 gelas air bersih sampai tersisa separo. Saring menjadi dua bagian minum ramuan selagi hangat pagi dan sore. Lakukan pengobatan sampai penyakitnya sembuh.
Obat disentri :
Ambil 20 gr akar talas segar, cuci sampai bersih lalu potong seperlunya. Kemudian rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa separonya. Saring lalu tambahkan gula seperlunya aduk sampai rata minum ramuan selagi hangat. Lakukan pengobatan sampai penyakitnya sembuh.
Obat biduren :
Ambil 50 gr akar talas, tambahkan 150 gr iga sapi cuci kedua bahan hingga bersih kemudian ditim hingga selama 2 jam. Ambil airnya lalu minum selagi hangat, iga sapinya dimakan.
Obat radang ginjal :
Ambil 500 gr isi talas kupas kulitnya, cuci hingga bersih lalu diiris lalu jemur hingga kering, goring tanpa minyak hingga kering benar lalu giling hingga menjadi bubuk. Ambil bubuk setengah sendok makan lalu diseduh dengan satu gelas air panas. Tambahkan gula merah secukupnya aduk sampai rata, lalu diminum. Lakukan pengobatan 1-2 kali sehari sampai penyakitnya sembuh.
Obat nyeri sendi dan otot :
Ambil isi talas secukupnya, kupas kulitnya lalu ditumbuk atau diblender sampai halus, tambahkan 1-2 sendok the cuka beras putih dan minyak wijen secukupnya, aduk sampai rata. Oleskan ramuan pada bagian sendi dan otot yang sakit. Lakukan pengobatan secara rutin 1-2 kali sehari.