Hiperkolesterolemia termasuk gangguan yang relatif baru diketahui dalam dunia kedokteran. Oleh karena itu, tidak dikenal bat tradisional untuk kolesterol. namun demikian sudah banyak penelitian yang menunjukan adanya tanaman yang menunjukkan indikasi positif dalam proses penyembuhan hiperkolesterolemia di antaranya adalah tanaman yang biasa dipakai sebagai bahan sayur dan bumbu dapur. Seperti bawang putih, bawang prei, seledri, temulawak, belimbing wuluh, kunyit, dan teh hijau.
Kolesterol dapat dibuat oleh tubuh di dalam hati, kolesterol yang merupakan substansi lemak itu hanya ditemukan dalam bahan makanan hewani. Dua komponen penting dari kolesterol adalah LDL (low-density lipoprotein) yang disebut pula kolesterol “jahat”, dan HDL (high-density lipoprotein) yang disebut kolesterol “baik”.
Normalnya manusia hanya perlu sejumlah kecil kolesterol untuk membuat dan memelihara sel-sel saraf serta untuk membuat hormon. Kalau kadar kolesterol dalam pembuluh darah berlebihan, maka sebagian kolesterol itu akan mengendap. Hal ini memungkinkan terjadinya kalsifikasi atau pengapuran yang menyebabkan pembuluh darah menjadi tidak elastis lagi dan dapat menimbulkan tekanan darah tinggi.
Keadaan itu dapat membahayakan, terlebih bila sampai menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Apalagi pembuluh darah yang ada di otak yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Bila pengapuran terjadi di pembuluh darah jantung, organ vital ini akan kekurangan pasokan darah sehingga kekuatannya berkurang. Kalau aliran darah sampai tersendat, akan terjadi infark jantung yang membuat denyut jantung tidak teratur atau sama sekali tidak kuat. Akibatnya bisa fatal. Untuk mencegah agar tidak mencapai tahap yang fatal, kadar kolesterol harus dinormalkan dengan menurunkan LDL dan meningkatkan HDL dalam darah. Penelitian menunjukkan, untuk setiap penurunan tingkatan kolesterol 1%, risiko penyakit jantung dikurangi sampai 2%.
1. Bawang
Diperlukan dua siung bawang putih atau sekitar 4 g setiap kali mengkonsumsinya. Umbi putih dengan rasa menyengat ini dikunyah hingga halus baru ditelan. Setelah itu minum air hangat secukupnya. Ini dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari.
2. Seledri
Diperlukan sebatang seledri yang direbus dengan 1 gelas minum air hingga mendidih. Setelah dingin, minumlah air rebusan itu. Dalam sehari cukup minum satu kali.
3. Temulawak (belum diketahui dosis yang pasti)
4. Daun Bawang Prei (belum diketahui dosis yang pasti)
5. Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) (belum diketahui dosis yang pasti)
6. Teh Hijau (belum diketahui dosis yang pasti)
Untuk mencegah terjadinya hiperkolesterolemia di antaranya menambah kadar serat dapat larut dalam diet dengan makan buah-buah, sayuran, kekacangan, dan bebijian; memilih lauk produk daging putih atau ikan; menyingkirkan kulit sebelum memasak ayam; memilih daging tak berlemak dan membuang semua lemak yang ada, serta mengkonsumsi dalam porsi sedang.
Juga membatasi jumlah kacang tanah yang dikonsumsi; membatasi penggunaan mentega, margarin, keju, dan minyak goreng dari kelapa atau kelapa sawit, sebaliknya gunakan minyak bunga matahari, kedelai, kanola, atau minyak zaitun; memilih produk-produk makanan dan minuman yang tanpa atau rendah lemak; dan bila kelebihan bobot badan, sebaiknya lakukan penurunan bobot badan dan olahraga.