Jumat, 09 Maret 2012

KHASIAT DAN MANFAAT OBAT AWAR-AWAR UNTUK HERPES, REUMATIK, BISUL dan SAKIT KEPALA

 KHASIAT OBAT AWAR-AWAR (Ficus Septica)

Awar-awar sangat mudah dijumpai di sekitar kita, biasa tumbuh liar di selokan atau di pekarangan rumah. Tanaman ini satu keluarga dengan beringin. Sangat mudah dikenali dengan daunnya yang lebar dan mengkilat.

NAMA DAERAH: Sirih popar (Ambon) Tagalolo, Bei, Loloyan (Minahasa); Ki ciyat (Sunda); Awar awar (Jawa); Bar-abar (Madura); Awar awar (Belitung); Tobotobo (Makasar); Dausalo (Bugis); Bobulutu (Halmahera Utara); Tagalolo (Ternate). NAMA ASING: Papua New Guinea: omia (Kurereda, Northern Province), manibwohebwahe (Wagawaga, Milne Bay), bahuerueru (Vanapa, Central Province). Philippines: hauili (Filipino), kauili (Tagalog), sio (Bikol). NAMA SIMPLISIA Fici septicae folium; daun awar-awar

Ciri Habitus Tanaman: 
Pohon atau semak tinggi , tegak 1-5 meter. Batang pokok bengkok bengkok, lunak, ranting bulat silindris, berongga, gundul, bergetah bening. Daun penumpu tunggal, besar, sangat runcing, daun tunggal, bertangkai, duduk daun berseling atau berhadapan, bertangkai 2,53 cm. Helaian berbentuk bulat telur atau elips, dengan pangkal membulat, ujung menyempit cukup tumpul, tepi rata, 9-30 kali 9-16 cm, dari atas hijau tua mengkilat, dengan banyak bintik-bintik yang pucat, dari bawah hijau muda, sisi kiri kanan tulang daun tengah dengan 6-12 tulang daun samping; kedua belah sisi tulang daun menyolok karena warnanya yang pucat. Bunga majemuk susunan periuk berpasangan, bertangkai pendek, pada pangkaInya dengan 3 daun pelindung, hijau muda atau hijau abu-abu, diameter lebih kurang 1,5 cm, pada beberapa tanaman ada bunga jantan dan bunga gal, pada yang lain bunga betina. Buah tipe periuk, berdaging , hijau-hijau abu-abu, diameter 1,5 – 2 cm. Waktu berbunga Januari – Desember. Tumbuhan ini banyak ditemukan di seluruh Indonesia; tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1200 m dpl, banyak ditemukan di tepi jalan, semak belukar dan hutan terbuka.

Habitat: Tumbuh liar sebagai tanaman pengganggu pada dataran rendah sampai 1200 m dpl

Bagian tanaman yang digunakan: Daun, getah

Kandungan kimia: Flavonoid; Sterol; Khasiat: Sudorik; Diuretik; Emetik

Nama simplesia: Fici septicae Folium

Daun Ficus septica dapat menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis dan Escherichia coli secara in vitro, hasil pengujian bioautografi dilaporkan bahwa 4 g ekstrak daun awar awar yang larut dalam Metanol dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Antofin (5 g) berefek sebagai antibakteri (B. subtillis, M flavus dan E. Coli)

Daun banyak digunakan untuk obat penyakit kulit, radang usus buntu, mengatasi bisul, gigitan ular berbisa dan sesak napas. Akar digunakan untuk penawar racun ikan dan penanggulangan asma. Perasan air dari tumbukan akar awar awar dan adas pulowaras dapat digunakan untuk mengobati keracunan ikan, gadung (Dioscorea hispida dennst) dan kepiting. Jika ditumbuk dengan segenggam akar alang-alang dan airnya diperas merupakan obat penyebab muntah yang sangat manjur.   

CONTOH RAMUAN OBAT Awar-awar: 

Herpes, Sakit kepala, Rematik:
Daun awar-awar segar secukupnya; Air secukupnya, Dipipis sampai berbentuk pasta, Dioleskan pada bagian kulit yang sakit
Untuk obat bisul, Ambil  ± 5 gram daun segar Ficus septica, ditumbuk sampai lumat, kemudian ditempelkan pada bisul. 
Getah dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak-bengkak dan kepala pusing. 
Buah untuk pencahar.

Wasir Ambeien Atasi dengan Daun Ungu

Daun ungu telah lama dikenal sebagai obat ampuh untuk ambeien atau wasir.  Dan khasiatnya sebagai obat anti wasir tidak diragukan lagi.  Daun ungu mengandung zat antiimflamasi, sedanglan wasir atau ambeien adalah pembengkakan atau pembesaran pembuluh vena di area dalam maupun luar anus. Penyakit wasir bila terasa dengan adanya benjolan pada bagian anus, yang berwarna merah  kebiruan atau kehitaman seperti bisul. Wasir diakibatkan oleh kurangnya konsumsi serat, BAB tidak teratur dan jarang berolahraga.
Kandungan kimia dalam Daun Ungu a.l:  alkaloid non toksik, flavonoid, glikosid, steroid, saponin, tanin, calsium oksalat, asam format dan lemak.  Kandungan kimia ini, bersifat antiimflamasi, peluruh air seni, mempercepat pematangan bisul, melunakkan feses yang meyebabkan berak berdarah, pelembut kulit kaki dan meredakan wasir atau ambeien.

Morfologi Daun Ungu.
Daun Ungu diperkirakan berasal dari Papua dan Polynesia. Ciri khas yang mudah dikenali adalah daun berwarna ungu mengkilap dan bila diremas timbul bau kurang sedap. Daun ungu punya nama ilmiah.Graptophyllum pictum merupakan tanaman perdu , batang tegak, tingginya dapat mencapai 3 meter, biasanya tumbuh liar dipedesaan atau ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat,  tumbuh di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1250 meter di atas permukaan laut. Batangnya juga berwarna ungu, penampang batangnya berbentuk mendekati segi tiga tumpul. Daun : mempunyai struktur posisi daun yang letaknya berhadap- hadapan.  Bunga : bersusun dalam 1 rangkaian tandan yang berwarna merah tua.

Ramuan Obat dengan bahan daun Ungu
1.  Wasir Ambeien
Bahan: 3-7 lembar daun ungu dan adas pulawaras
Cara membuat: direbus bersama dengan 3 gelas air sampai       mendidih,
kemudian disaring.
Cara menggunakan: Minum 1 kali setiap pagi secara teratur

2. Melancarkan buang air Besar
Bahan: 1-2 genggam daun ungu dan adas pulowaras.
Cara membuat: ditumbuk bersama sampai halus
Cara menggunakan: dioleskan pada bagian perut seperti param.

3. Mempelancar Haid
Bahan: 3 sendok makan bunga daun ungu yang sudah dikeringkan.
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum 3 hari menjelang datang bulan (haid)

4. Rematik/ Encok
Bahan:  1-2 genggam daun ungu
Cara membuat:  ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan:  dioleskan pada bagian yang sakit sebagai
param.

5. Bisul
Bahan: 2 Lembar daun ungu dan minyak kelapa secukupnya.
Cara membuat: Daun ungu diolesi minyak kelapa kemudian
dipanggang di atas api
Cara menggunakan:  dalam keadaan hangat-hangat ditempelkan p
ada bagian yang sakit (Bisul)

Rabu, 18 Januari 2012

Manfaat Obat Ketepeng Cina


KETEPENG CINA
Cassia alata L.

KLASIFIKASI : Ketepeng cia disebut Cassiaalata L, termasuk ke dalam famili Leguminosae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah daun kupang,daun kurap, ketepeng badak, ki manila, saya mara atau kupang-kupang. dalam bahasa Inggris dikenal candle bush, dan kalau diamati memang bentuk rangkaian bunganya seperti lilin yang berwarna kuning menyala.

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l : Rein aloe-emodina, rein aloe-emodina-diantron, rein,aloe-emodina, asam krisofanat dan tanin.

EFEK FARMAKOLOGIS : Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebut bahwa tanaman ini memiliki sifat rasa pedas, hangat, insektisidal, menghilangkan gatal-gatal, pencahar, obat cacing, obat kelainan kulit yang disebabkan oleh parasit kulit.


BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Efek farmakologi diperoleh dari penggunaan daun.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Panu, kurap, eksema. Satu genggam daun ketepeng cina segar ditambah sedikit tawas (atau 1 sendok makan kapur sirih) dilumatkan, kemudian digosokkan kuat-kuat pada kulit yang sakit, 2 x sehari.
2. Sembelit. Daun muda segar 7 lembar ditambah 2 gelas air, didihkan sampai 1 gelas, minum sekaligus.

3. Sariawan. Daun 4 lembar dicuci bersih lalu dikunyah dengan garam secukupnya (seperti mengunyah sirih) selama beberapa menit, kemudian airnya ditelan ampasnya dibuang.
4. Cacing kremi pada anak. Daun 7 lembar ditambah asam secukupnya (untuk menghilangkan bau) ditambah 2 sendok teh bubuk akar kelembak (Rheumofficinale Baill), direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi satu gelas, saring, sesudah hangat minum.

CARA BUDIDAYA : Perbanyakan tanaman menggunakan biji. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibu­tuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar. Tanaman ini menghendaki tempat yang cukup matahari.

Ramuan Obat Herbal Anti Alergi

Alergi merupakan penyakit yang umum terjadi di masyarakat. walaupun penyakit ringan namun alergi dapat menggangu aktivitas dan menurunkan kualitas hidup. Alergi merupakan suatu reaksi menyimpang dari tubuh yang berkaitan dengan peningkatan kadar imunoglobulin E yang merupakan suatu mekanisme sistem imun.

Beberapa hal yang biasa kita kenal seperti jahe, cuka beras putih,dan gula merah bisa menjadi ramuan anti alergi. Kita bisa mencobanya dengan meramu; 15 gram jahe, 30 cc cuka beras putih, juga gula merah secukupnya, direbus bersamaan dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Saring airnya dan siap untuk diminum, sehari sekali.

Dan untuk alergi yang menyerang hidung dan menimbulkan pilek atau bersin-bersin, kita dapat meramu : 7 lembar daun yang disebut daun sambung nyawa, kemudian 30 gram sambiloto segar yang direbus dalam 500 cc, didihkan hingga air tersisa 200 cc. kemudian air tersebut disaring dan diminum hangat-hangat. Atau daun lidah buaya secukupnya, dikupas kulitnya lalu dibuat jus. Teteskan jus lidah buaya ke dalam hidung sebanyak 3 tetes dengan menggunakan pipet.

Kemudian ramuan anti alergi yang menyerang kulit dan menimbulkan gatal atau eksim. Kita bisa membuat ramuan tradisional berupa sambiloto segar secukupnya kemudian kunyit segar secukupnya juga belerang. Semua ditumbuk hingga halus, lalu dioleskan pada bagian kulit yang terkena alergi. Begitu juga dengan daun ketepeng cina (Cassia alata) segar. Dengan secukupnya dihaluskan lalu dioleskan pada bagian kulit yang terkena alergi.

Jika alergi menyerang paru-paru yang mengakibatkan asma dapat para masyarakat tradisional biasa menggunakan 10 kuntum bunga kenop sebanyak 10 sampai 15 gram jahe, yang direbus dengan 500 cc air hingga menyisakan 250 cc air. Airnya disaring lalu diminum samasih hangat. Atau juga menggunakan 30 gram daun pegagan dan 10 gram bawang putih yang direbus bersamaan dalam 500 cc air, hingga tersisa sabnyak 250 cc. kemudian air tersebut disaring dan diminum hangat-hangat.

Semua rebusan ramuan tradisional tersebut harus lakukan dalam panci enamel atau periuk tanah.
source: Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma

Kamis, 12 Januari 2012

Manfaat Obat Tanjung Untuk Atasi Sakit Gigi, Sakit Kepala, Aroma Terapi dan Pewangi Rambut


Tanaman Tanjung biasa digunakan untuk peneduh jalan karena tajuknya rimbun akarnya tidak merusak trotoar, dan tidak begitu tinggi dan besar pohonnya.
Nama Umum : Tanjung
Nama Ilmiah : Mimusops elengi
Familia : Sapotaceae
Nama lain : tanjong (Bug., Mak.), tanju (Bim.), angkatan, wilaja (Bal.), keupula cangè (Aceh), dan kahekis, karikis, kariskis,


Buahnya berwarna hijau kalau masih muda, kalau sudah masak berwarna kuning kemerahan, bisa dimakan dengan rasa manis agak sepat.

Manfaat Obat Tanjung

Air rebusan kulit batang digunakan sebagai obat penguat dan obat demam. Rebusan kulit batang beserta bunganya digunakan untuk mengatasi murus yang disertai demam.

Daun segar yang digerus halus digunakan sebagai tapal obat sakit kepala;
daun yang dirajang sebagaimana tembakau, dicampur sedikit serutan kayu secang dan dilinting dengan daun pisang, digunakan sebagai rokok untuk mengobati sariawan mulut.

Bagian yang digunakan ialah Kulit batang, daun dan bunga. Sakit gigi dan menghilangkan nafas berbau;
Kulit batang pohon direbus bersama air dan dibuat kumur selama empat hari Merawat luka; .Air rebusan kulit batang pohon digunakan untuk mencuci luka.
Mewangikan rambut; Bunga tanjung direndam ke dalam minyak kelapa dan dilumurkan ke rambut.
Pengharum ruangan ;Letakkan segenggam bunga tanjung didalam ruangan.
Aroma terapi ; Ambil segenggam bunga tanjung lalu di rebus dengan 4 ltr air hingga mendidih campur dengan air dingin hingga suam suam kuku, lalu mandilah maka tubuh anda akan wangi dan membuat pikiran terasa nyaman.

Rabu, 11 Januari 2012

Manfaat Obat Daun Sirih Merah Untuk Diabetes, Jantung, Radang Mata dll

khasiat daun sirih merah.
Daun Sirih
Merah (Piper Crocatum) yang sering ditanam atau dipelihara sebagai tanaman hias. Maklum, tanaman yang masuk dalam keluarga piperaceae ini menarik dipandang mata. Pada awal tahun 2002, di sebuah desa di lereng Gunung Merapi, herbalis Bambang Sadewo, penulis buku Basmi Penyakit dengan Sirih Merah, secara tidak sengaja "menemukan" tanaman ini. Warna bagian bawahnya merah mengkilap dengan bentuk daun tidak berbeda dengan sirih hijau. Tamanannya menjulur memanjang dan beruas.Rasa daun sirih merah sangat pahit. Aromanya lebih tajam bila dibandingkan dengan sirih hijau. Meski kandungan kimia tanaman ini belum diteliti secara detail, dari hasil krematogram diketahui daun sirih merah mengandung flavonoid, senyawa polevenolad, tanin, dan minyak atsiri. Efek zat aktif yang terkandung daun sirih merah dapat merangsang saraf pusat dan daya pikir. Daun sirih merah memiliki efek antikejang, antiseptik, analgetik, antiketombe, mengendalikan gula darah, lever, antidiare, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meredakan nyeri. Juga dipercaya mampu mengatasi radang paru, radang tenggorokan, radang gusi, hidung berdarah atau mimisan, dan batuk berdarah. Ekstrak daun sirih merah juga mampu mematikan jamur Chandida albicans penyebab sariawan. Selain itu, berkhasiat mengurangi sekresi pada daerah kewanitaan, keputihan dan gatal-gatal, sekaligus sebagai pembersih luka (efek antiseptik). Secara empiris ekstrak daun sirih merah dalam pemakaian tunggal atau diformulasikan dengan tanaman obat lain mampu membatasi aneka keluhan. Contohnya gangguan gula darah, peradangan akut pada organ tubuh, luka yang sulit sembuh, kanker payu dara dan kanker rahim, leukemia, TBC dan radang hati, wasir, jantung koroner, darah tinggi, dan asam urat.

Hasil penelitian Andayana Puspitasari, Apt., dari Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, sirih merah mengandung flavonoid, alkoloid, senyawa polifenolat, tannin dan minyak atsiri. Memanfaatkan daun sirih merah ini, selain dalam bentuk segar, bisa juga dengan teknik pengeringan memakai sinar matahari. Herbalis Bambang Sadewo menjelaskan, rajangan dauh sirih merah yang telah 60 persen kering ditempatkan di tampah yang ditutup dengan kain hitam transparan. Penutupan dengan kain ini agar daun tidak kabur terbawa angin. Setelah kering benar, daun sirih merah dimasukkan ke dalam kantong plastik tebal transparan atau bening. Tujuannya, agar kualitas sirih merah tetap terjamin dan bisa bertahan hingga satu tahun.
Ramuan sirih merah 

Untuk meramu obat dengan bahan daun sirih merah, menurut herbalis Bambang Sadewo, dapat secara tunggal atau dicampur dengan tanaman obat lain. Berikut beberapa contoh ramuan daun sirih merah untuk beragam gangguan:

1. Penyakit Jantung
Ramuan tunggal: - Ambil daun sirih berukuran sedang sebanyak 3-4 lembar atau ukuran kecil 6-8 lembar. Cuci bersih, kemudian diiris kecil-kecil. Rebus dengan air sebanyak 4 gelas (800 ml) sampai mendidih dan tersisa 2 gelas, lalu saring. Ramuan ini diminum selagi hangat, dua kali sehari sebelum makan. Sekali minum satu gelas. Ramuan dengan tanaman obat lain: - Siapkan daun sirih merah ukuran sedang sebanyak 3-4 lembar, daun asam 30 gram, belimbing sayur 2 buah, umbi dea kering 3 gram dan daun gingseng 4 lembar. Semua bahan dicuci bersih, diiris kecil-kecil, lalu direbus dengan tiga gelas air (600 ml) hingga tersisa 1,5 gelas. Ramuan ini diminum tiga kali sehari selagi hangat. Bisa ditambah satu sendok teh madu. Sekali minum setengah gelas.

2. Diabetes
Ramuan tunggal: - Petik tiga lembar daun sirih merah setengah tua dan daun keenam atau ketujuh dari pucuk. Cuci bersih semua daun, kemudian iris kecil-kecil. Rebus dengan air sebanyak tiga gelas (600 ml) sampai mendidih dan tersisa 1,5 gelas. Minum sehari tiga kali sebelum makan, sekali minum setengah gelas. Ramuan dengan tanaman obat lain: - Ambil tiga lembar sirih merah ukuran sedang, 40 gram kulit kayu gayam yang sudah dibersihkan bagian luarnya, dan 30 gram kulit kayu jamblang kering. Bahan-bahan ini diseduh dengan 2 gelas (400 ml) air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring, minum sehari dua kali tiap pagi dan sore hari sebelum makan. Sekali minum setengah gelas.

3. Organ mulut
- Daun sirih segar sebanyak 5 lembar, dicuci dan direbus dengan dua gelas (400 ml) sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Dinginkan, dan pakai untuk obat kumur tiga kali sehari. Catatan: Ramuan ini sangat baik untuk mengobati gusi berdarah, sariawan, gigi berlubang, bau mulut, dan radang tenggorokan.

4. Batuk atau penambah nafsu makan
- Siapkan daun sirih merah yang tidak terlalu tua sebanyak 10 lembar, cuci, kemudian rendam dalam alkohol 70 persen selama 30 menit agar bakteri yang menempel pada daun mati. Daun sirih merah ditambah gula putih 100 gram direbus dengan air 4 gelas (800 ml) sampai mendidih dan tersisa satu gelas. Setelah dingin, tuangkan ke dalam botol yang bersih dan steril. Ramuan ini bisa diminum tiga kali sehari, sekali minum satu sendok makan.

5. Daerah ke wanitaan
- Daun sirih merah tua sebanyak 8 lembar dicuci bersih, kemudian diiris-iris selebar 1 cm. Rebus dengan air 800 ml sampai mendidih. Setelah dingin, dipakai untuk membersihkan daerah ke wanitaan dua kali sehari.

6. Radang mata - Ambil daun sirih merah yang agak muda (daun kelima dari pucuk) sebanyak 4 lembar, cuci bersih. Rebus dengan air dua gelas hingga mendidih dan tersisa satu gelas. Setelah dingin, air tersebut digunakan untuk merendam mata yang sakit. Cara pemakaian: Mata dibersihkan (cuci muka) kemudian direndam dengan air rebusan sirih merah secukupnya menggunakan gelas khusus. Gunakan tidak lebih dari tiga kali sehari agar tidak terjadi iritasi pada lapisan mata. ***

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes