Jumat, 12 April 2013

KHASIAT PALIASA / TIMOHO (Kleinhovia Hospita) UNTUK HEPATITIS

Mungkin Nama Paliasa kurang dikenal masyarakat sebagai obat Herbal.  Paliasa merupakan nama makasar untuk tumbuhan Kleinhovia hospita, kalau di Jogja Namanya Timoho. Bagi yang pernah tinggal di jogja pasti pernah dengar nama kampung Timoho ini.  Di daerah Jawa dan Bali, Kayu Paliasa alias Timoho ini sering dipakai untuk warangka pusaka keris. Daun paliasa sudah lama dikenal  oleh masyarakat Sulawesi khususnya makasar sebagai obat tradisional yang manjur untuk menyembuhkan penyakit Liver alias penyakit kuning (hepatitis).  
Di daerah Kendari Paliasa dikenal dengan nama Tokule, di Sunda disebul Tangkele. Dan Nama inggrisnya di sebut Guest tree.  Di Bali disebut Purnama Sadha atau Timahan, di Sumbawa namanya kayu Barora sedang di Sumba disebut kayu Mundung sedangkan di kalimantan dikenal dengan nama Tahongai.    

Deskripsi Tanaman:
Pohon berbelukar, selalu hijau, dengan mahkota membulat dan taburan bunga yang tegak dan buah berwarna pink. Pohonnya bisa mencapai ketinggian 25m. Daun tunggal, berseling, membundar telur sampai menjantung, gundul di kedua permukaan. Perbungaan malai terminal, renggang muncul dari mahkota; bunga lebar sekitar 5 mm, pink muda, daun kelopak memita melanset, daun mahkota kuning. Buah kapsul berselaput yang membulat, merekah pada rongganya, masing-masing rongga berbiji 1-2. Biji membulat, keputihan.  Pohon ini biasa juga tumbuh disekitar pantai, danau dan sungai.

Persebaran:
Kleinhovia hospita tumbuh alami di seluruh Asia tropis, dari Kepulauan Mascarene sampai Polynesia. Di Jawa, jenis ini lebih umum dijumpai di Jawa Tengah dan Timur.  Di Semenanjung Malaya Kleinhovia hospita tersebar alami sepanjang pinggiran sungai, khususnya di Perak dan di daerah-daerah pantai dekat Malaka.


Khasiat dan Manfaat Paliasa
Di Kepulauan Solomon, Kleinhovia hospita, Ranting yang memuntir dipakai untuk hiasan seperti pegangan pisau, kalau di Jawa buat sarung keris. Daun muda dapat dimakan sebagai sayuran. Jus daun dipakai untuk mencuci mata. Di Papua Nugini dan Kepulauan Solomon, kambium yang telah diolah dapat menyembuhkan pneumonia. Daunnya dapat untuk mencuci rambut untuk menghilangkan kutu rambut. Juga sebagai tanaman hias karena perbungaan malainya yang berwarna merah muda. Kleinhovia hospita memerlukan percobaan lebih lanjut bila akan digunakan untuk reforestasi, karena umum dijumpai di daerah terbuka yang ditinggalkan dan di hutan sekunder. Jenis ini sangat bagus untuk tanaman hias

Paliasa termasuk herbal yang luar biasa karena mampu membantu penyembuhan secara holistik melalui pengeluaran racun/detoksifikasi dan menghentikan peradangan serta rasa sakit. Disamping itu Paliasa juga memiliki kemampuan sebagai anti alergi.   Paliasa bermanfaat untuk memulihkan, menyehatkan  dan memperkuat hati sehingga dapat melakukan fungsinya dengan baik yaitu: menyimpan mineral, vitamin dan gula yang akan digunakan sebagai bahan bakar, membersihkan dan menyaring racun-racun dari darah dan mengontrol produksi atau pengeluaran kolesterol. Hati juga  membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.

Berdasarkan penelitian Nunuk Hariani (Guru Besar kimia organik bahan alam, di Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin) pada 2008, ditemukan satu senyawa golongan kumarin, yaitu 7-hidroksi-6-metoksi kumarin (skopoletin) (1). Senyawa ini mempunyai efek antihipertensi, antiinflamasi, dan antialergi dan dapat menghambat prostaglandin synthetase sebagaimana yang pernah diteliti oleh M.H. Farah dan Sauelsson G (1992). Penemuan ini, seperti dikutip dari Tempo, menunjukkan adanya korelasi antara penggunaan tumbuhan K.hospita secara tradisional sebagai obat hipertensi. Hasil uji farmakologi, yang diujicobakan pada tikus yang dibuat hipertensi dulu, infus daun tersebut juga dapat menurunkan tekanan darah.

Paliasa juga mengandung zat anti oksidan  yang dapat menetralkan kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul oksigen yang reaktif. Kalau jumlahnya berlebihan dapat merusak sel-sel tubuh dapat menyebabkan penuaan dini dan berbagai macam penyakit degeneratif seperti arteriosclerosis atau pengerasan dinding pembuluh darah, hipertensi, arthritis, katarak, penyakit jantung koroner, kanker dan sebagainya

Cara Penggunaan paliasa
Penggunaan Paliasa secara tunggal yaitu dengan cara menyeduh air daunnya dan telah dikeringkan seperti meminum teh, daun mudanya dapat dijadikan sayur.  Jika tidak mau repot sekarang sudah banyak dijual tuh kapsul herbal paliasa ada juga teh tahongai.  

Kamis, 04 April 2013

MINUMAN TEH DAUN KOPI CEGAH TEKANAN DARAH TINGGI, JANTUNG dan DIABETES

Daun kopi ternyata punya manfaat obat  yang secara tradisional sudah diketahui oleh masyarakat minangkabau.  Minuman dari Daun Kopi lebih sedikit kafeinnya, kandungan zat antioksidan tinggi, serta terdapat zat anti radang.  Di Provinsi Sumatera Barat dari dulu sampai sekarang daun kopi dibuat menjadi minuman tradisional yang menyegarkan tubuh yang bermanfaat untuk mencegah beberapa penyakit seperti jantung, hipertensi dan diabetes. 
Untuk membuat minuman tradisinal daun kopi caranya cukup mudah.  Daun kopi yang masih segar dipanggang diatas api sampai layu dan berwarna kecoklatan lalu daun kopi yang telah dipanggang tersebut direbus sampai mendidih dalam kuali yang terbuat dari tanah liat. 
Di Jawa pada jaman dulu, daun kopi biasa diminum sebagai pengganti teh. Caranya dengan merendam daun teh yang telah dipanggang sampai kecoklatan kedalam teko yang berisi air panas.

Cara Membuat Racikan Daun Kopi Untuk Obat Darah Tinggi:
Caranya : Cuci dan rebus 20 helai daun kopi yang masih muda hingga mendidih, aduk pelan-pelan sampai air rebusan berwarna merah. Tuang ke dalam gelas, lalu masukkan gula pasir atau gula batu, dan minum selagi masih hangat.

Selasa, 02 April 2013

KHASIAT BROTOWALI UNTUK DIABETES MELITUS

Tanaman Brotowali / Bratawali telah lama dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat obat.  Bagi anda yang gemar koleksi tanaman obat mungkin tanaman ini menjadi koleksi anda atau pernah dengar namanya.  Brotowali terkenal dengan rasanya yang pahit, mungkin sejajar dengan pahitnya sambiloto. Nama ilmiah dari Brotowali adalah Tinospora crispa {L} Miers.  Di china dikenal dengan Guo Zhiang Lung dan di malaysia dikenal dengan nama Patawali.

Tanaman ini sangat mudah dikenali, dengan ciri-ciri tanaman merambat, daun berbentuk hati, dan yang paling mudah dikenali adalah batangnya yang bentol-bentol kayak jerawat. Sekali lihat anda pasti akan tahu bahwa itu adalah brotowali. 
Tanaman ini dikenal sangat ampuh untuk mengobati diabetes alias kencing manis. Bahkan berdasarkan penelitian terkini, didapatkan bahwa brotowali berkhasiat dan mampu memperbaiki produksi insulin dalam tubuh kita.


Cara meracik Brotowali untuk Pengobatan:

Diabetes
10 Lembar daun sambiloto, 8 Lembar daun kumis kucing, 5 cm batang brotowali, dicuci dan dipotong-potong, rebus dengan kurang lebih 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas air.
Aturan minum 2X1 sehari 1/2 gelas.
Reumatik dan Demam
5 cm batang brotowali kemudian cuci dan potong-potong, setelah itu rebus batang  dengan 4 gelas air sampai menjadi 2 gelas.   Lalu dinginkan, dan disaring dari ampasnya.
Aturan minum : 3X1 sehari 1/2 gelas.


Selain Racikan diatas berikut ini ada beberapa Cara menggunakan brotowali untuk berbagai pengobatan: 

  1. Rheumatik : 1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, ditambah madu secukupnya, minum. Sehari 3 x 1/2 gelas. Agar lebih terasa hangat, boleh ditambahkan jahe
  2. Demam kuning (icteric) : 1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.
  3. Demam : 2 jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air, sampai menjadi 1 gelas. Setelah dingin, diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2x 1/2 gelas.
  4. Kudis (scabies) : 3 jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari 2 x.
  5. Luka : Daun brotowali ditumbuk halus, letakkan pada luka, diganti 2 x perhari. Untuk mencuci luka, dipakai air rebusan batang brotowali.
  6. Gatal-gatal. Caranya : Daun Brotowali Direbus,dicampur dengan belerang. Kemudian disaring. Setelah itu Gunakan saringan air Brotowali + belerang tadi, dicampur air dingin sampai Hangat-hangat kuku. Gunakanlah Untuk Berendam ± 20 menit.
  7. penambah nafsu makan, obat cacing,sakit perut dan demam. Caranya: Batang Brotowali Direbus dan disaring, Lalu airnya diminum. Air ini terasa pahit namun tidak apa-apa, namanya juga jamu. Selamat mencoba
  8. Mengobati Koreng, Kudis dan Luka Untuk antiseptik bagian yang sakit dapat dibersihkan dengan air rebusan batang brotowali, Untuk menyembuhkan, daun brotowali ditumbuk halus dan ditempelkan pada luka dan diganti 2X sehari.
  9. Mengobati Kudis Pada Anak-Anak Dianjurkan anak-anak mandi dengan air rebusan brotowali. Caranya ambil batang brotowali sekitar 1 meter, rajang lalu rebus dengan 4 liter air hingga mendidih. Masukkan air rebusan kedalam ember lalu tambahkan air dingin. Mandikan anak sambil merendam tubuhnya didalam air brotowali.
  10. Penambah Nafsu Makan Siapkan daun brotowali 3 helai, batangnya 30 gr, dan air 2 liter. Mula-mula daun dan batang dibersihkan, setelah itu direbus dengan air, minumlah air rebusannya 1 gelas per hari.
  11. Luka, koreng, kudis: 30 cm batang brotowali berikut daunnya dicuci bersih lalu dipotong masing-masing 5 cm. Rebus dengan 6 gelas air selama 1/2 jam. Setelah agak dingin, gunakan untuk membersihkan bagian yang luka. Sementara itu, 7 batang daun brotowali ditumbuk halus dan tempelkan pada luka lalu dibalut dengan perban. Balutan dan ramuan daun ini harus diganti setiap 2 hari sekali.
  12. Gatal-gatal: Rebus 20 g batang brotowali dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Diamkan sampai agak dingin, lalu pakai untuk merendam bagian yang gatal. Lakukan 2x sehari.
  13. Malaria: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan segelas air sampai airnya tinggal setengah. Setelah dingin, diminum dengan madu. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari. Ramuan ini sebaiknya tidak diminum wanita hamil atau mereka yang mengalami masalah dengan ginjal.
  14. Hepatitis: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Menjelang masak, masukkan air perasan 3 jari temulawak yang sudah diparut. Saring. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
  15. Luka luar: Ambil batang brotowali (kurang lebih sepanjang 30 cm), berikut 20-30 lembar daunnya, cuci bersih, rajang kasar, lalu rebus dengan air sampai masak. Dinginkan, lalu gunakan untuk membersihkan luka sebagai cairan antiseptik. Cara lain, tumbuk sampai halus kurang lebih sepuluh daun brotowali segar, lalu tempelkan pada luka. Sebaiknya ramuan ini digunakan untuk luka baru (belum terjadi infeksi).

Sabtu, 30 Maret 2013

MANFAAT DAUN GEDI UNTUK ATASI MAAG, OSTEOPOROSIS, GINJAL DAN JANTUNG

Daun Gedi sangat terkenal di daerah Indonesia Timur khususnya di Manado, karena daun ini di gunakan sebagai salah satu sayuran dalam bubur manado yang sangat terkenal itu. Daun Gedi juga disebut dengan nama Sayur Yondok.  Tanaman ini memiliki nama latin, yaitu Hibiscus manihot L sinonimnya Abelmoschus manihot.  Selain dikenal di Indonesia, daun gedi juga dikenal di negara lain, macam  Lagikuway  di Philipina, Po fai di Thailand, dan nama umumnya adalah edible hibiscus.

Maag
Bila Anda memiliki gangguan lambung seperti maag, maka anda bisa mengkonsumsi daun gedi ini.  Kandungan yang terdapat pada bunga dan daun gedi bermanfaat untuk melindungi lapisan dinding lambung sehingga mengurangi resiko iritasi yang diakibatkan bakteri atau makanan yang memiliki pengaruh buruk pada lambung anda.  Dengan konsumsi daun gedi secara rutin, anda penderita maag dan gangguan lambung niscaya  bisa makan makanan favorit anda tanpa perlu khawatir penyakitnya kambuh.

Jantung
Daun gedi mengandung banyak senyawa flavonoid yang salah satu khasiatnya adalah untuk menurunkan resiko penyakit kardiovaskular seperti jantung.  Karena itu, bagi orang yang menderita penyakit seperti kolesterol, sakit jantung serta tekanan darah tinggi disarankan untuk mengkonsumsi daun gedi sebagai cara alami mencegah penyakit tersebut.   Daun Gedi terkenal punya kandungan serat tinggi, sehingga mampu mengikat kolesterol dan lemak untuk dikeluarkan dari tubuh. Banyak orang berpendapat bahwa sayur ini dapat membuat orang langsing dan membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan tekanan darah tinggi alias hipertensi.
Cegah Osteoporosis
Gangguan osteoporosis biasanya di alami wanita pasca menopause, akibat menurunnya kadar hormon estrogen. Untuk mengantisipasi dokter akan menganjurkan terapi suli hormon sebagai pengganti hormon alamiah yang berkurang.Namun pemakaian bahan dari alam merupakan alternatif yang lebih di sukai. Misalnya kacang kedelai. Sebuah penelitian terhadap manfaat daun gedi dalam mencegah osteoporosis ternyata juga menunjukan hasil mencengangkan. Sebuah percobaan menggunakan tikus betina yang sudah di angkat indung telornya. Tikus itu selanjutnya di beri daun gedi sebagai campuran makanan, dalam berbagai dosis selama waktu tertentu. Hasilnya ternyata ada perbaikan kepadatan tulang. Sehingga ini berarti pengeroposan dapat di kendalikan. Peningkatan kepadatan tulang juga terbukti sebanding dengan peningkatan dosis daun yang di berikan.
Diabetes, Ginjal, Kejang dan depresi
Di dalam daun gedi terdapat kandungan flavonoid. Dari hasil penelitian di ketahui bahwa ekstrak bahan ini bisa mencegah kematian tikus percobaan akibat serangan kejang. Hasil tersebut menguatkan pemakaian ekstrak bunga gedi untuk mengatasi kejang akibat epilepsi, sebagai obat anti depresi dan melindungi saraf otak. Melalui pemeriksaan lebih lanjut terhadap bagian otak tikus percobaan, di jumpai delapan senyawa golongan flavonoid yang aktif. Karena kandungan flavonoid itulah, ekstrak bunga gedi banyak di pakai untuk mengobati diabetes dan gangguan ginjal.

Rabu, 20 Maret 2013

KHASIAT DAN MANFAAT OBAT TUSUK KONDE/BUNTUT TIKUS (HELIOTOPIUM INDICUM)

Tanaman Liar yang satu ini dikenal dengan nama tusuk konde karena bunganya yang mirip dengan konde, juga dikenal dengan buntut tikus, nama ilmiahnya Heliotropium indicum.  Biasanya tumbuh secara liar di pekarangan rumah, di ladang atau di pinggiran sawah.   Tanaman liar ini banyak mengandung khasiat obat dan secara tradisional telah dimanfaatkan oleh masyarakat.

EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa pahit, netral, toxic. Anti radang, mematikan parasit (parasiticide), menghilangkan gatal (anti pruritic). 

KANDUNGAN KIMIA: Indicine, acetyl indicine, indicinine.

BAGIAN YANG DIPAKAI:
Saluruh tanaman (herba) atau akar, segar atau dikeringkan.

KEGUNAAN:
- Infeksi paru (Pneumonitis), abses paru, pulmonary empyema.
- Radang tenggorok, sariawan.
- Diare, disenteri.
- Peradangan buah zakar, bisul, radang kulit bernanah.
- Peluruh haid.

PEMAKAIAN : Rebus 30 - 60 gr herba segar atau ambil air perasan herba segar, dicampur madu, minum.

PEMAKAIAN LUAR: Air rebusan herba segar untuk mencuci kelainan kulit, gatal-gatal, atau herba segar dilumatkan sampai menjadi bubur, tempelkan pada bisul, kelainan kulit, atau untuk kumur-kumur air perasan herba segar.

CARA PEMAKAIAN:
1. Infeksi paru, abses paru, empyema: 
    60 gr herba segar direbus, airnya campur madu, minum.

2. Sariawan:
    Daun segar dilumatkan, kemudian diperas, airnya untuk kumur-
    kumur, 4 - 6 kali / hari.

3. Desentri: 30 - 60 gr herba segar direbus, minum.
4. Peradangan buah zakar (Orchitis): 60 gr akar segar direbus, minum.

5. Bisul:
    a). 60 gr akar segar ditambah sedikit garam, rebus, minum.
    b). Lumatkan campuran daun segar + nasi dingin, tempelkan.

CATATAN :
Wanita hamil jangan menggunakan biji dan bunganya, menyebabkan keguguran.

Selasa, 19 Maret 2013

MANFAAT DAN KHASIAT BUNGA TASBIH UNTUK PENGOBATAN

Bunga Tasbih atau nama ilmiahnya dikenal sebagai Canna indica Linn. banyak kita jumpai ditanam sebagai tanaman hias di taman-taman kota. Yaa...bunga ini memang cantik dan banyak ragam warnanya.

Deskripsi Tanaman:
Terna besar, tahunan, tinggi mencapai 2 meter, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti ubi. Daun besar dan lebar, nyirip jelas warna hijau (ada yang berwarna tengguli).  Bunga besar dengan warna-warna cerah (merah, kuning) tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan. Buah berupa buah kendaga, biji banyak, bulat. Hampir selalu ditanam sebagai tanaman hias, tapi tumbuh liar di hutan dan daerah pegunungan sampai ketinggian 1.000 dari permukaan laut.  Ditanam sebagai tanaman hias, rimpangnya dapat dimakan, di Australia sebagai penghasil tepung yang dikenal sebagai "arrowroot of Queensland".
Khasiat dan kegunaan tanaman obat tasbih perlu diacungkan jempol. Dikerenakan tanaman obat tasbih banyak khasiat dan kegunaan sebagai obat keputihan, wasir dan haid tidak teratur. Blogiztic akan mengulas khasiat dan kegunaan tanaman obat tasbih sebagai berikut.


BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah rimpang segar atau kering dan bunga keringnya.
Rimpang digunakan untuk :
-demam,
-tekanan darah tinggi (hipertensi),
-disentri kronis,wasir (hemoroid),
-keputihan (lekore), dan
-radang hati akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut).

Bunga digunakan untuk:
-darah haid banyak (metrorrhagia),
-batuk darah.

Cara Pemakaian Canna Untuk Pengobatan:
 
Luka Berdarah, Kulit Bernanah, Jerawat Memar
Cara membuat
- Rebus rimpang kering (15–30 g) atau yang segar (30-60 g), lalu minum.
- Jika menggunakan bunga, rebus bunga kering (10–15 g), lalu minum.
- Untuk pemakaian luar, cuci rimpang segar, lalu tumbuk sampai halus.
- Tempelkan ke tempat yang sakit, seperti luka berdarah, radang kulit bernanah, jerawat, memar, dan sakit kepala.

Hepatitis akut
Cara Membuat:
- Cuci rimpang tasbih (60–120 g), lalu potong tipis-tipis.
- Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa separuhnya,
- dinginkan dan saring,
- minum sehari dua kali.
Sekali minum tiga perempat gelas. Minum secara teratur selama 20 hari, maksimal selama 47 hari. Dosis maksimal sehari 250 g. Khasiatnya nampak setelah satu minggu. Bagian putih bola mata dan kulit yang menguning akan cepat memudar jika minum rebusan obat ini.

 Darah haid terlalu banyak, batuk darah
Cara membuat:
- Rebus bunga tasbih kering (10–15 g) dengan dua gelas air sampai tersisa satu gelas.
- Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.
- Lakukan 2–3 kali sehari.

Penyakit Keputihan
Cara Membuat:
- Sediakan rimpang tasbih kering, ketan, dan daging ayam masing-masing 30 g.
- Bersihkan rimpang tasbih dan daging ayam, lalu iris tipis-tipis.
- Masukkan semua bahan ke dalam mangkuk,
- Tambahkan air sampai semua bahan terendam dan permukaan air kira-kira 2 cm di atasnya, lalu tim
- Setelah masak, semua bahan bisa dimakan sekaligus.
- Lakukan setiap hari sampai sembuh.
 
Wasir (hemoroid)
Cara membuat
- Cuci rimpang tasbih segar (60 g), lalu potong tipistipis.
- Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas.
- Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari, masing-masing setengah gelas.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes