Ubi jalar atau nama ilmiahnya Ipomoea batatas sangat enak rasanya dan biasa
dibuat penganan baik itu berupa kolak atau sekedar digoreng dan disantap
bersama keluarga. Ubi jalar dalam bahasa
inggrisnya disebut sweet potato atau kentang manis. Disamping rasanya yang enak dan manis
ternyata ubi jalar banyak mengandung khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh. Tapi mengolah ubi jalar dengan
cara digoreng sebaiknya dihindari lebih baik ubi jalar direbus saja maka akan
lebih sehat.
Dipasaran kita bisa menjumpai berbagai macam jenis ubi jalar, dan Ubi jalar
mempunyai beragam warna, ada yang berwarna ungu, merah , kuning pucat atau
putih. Ubi jalar sangat kaya akan antioksidan, semakin pekat warnanya, semakin
banyak kandungan antioksidannya, pilihlah ubi jalar yang berwarna untuk
dikonsumsi terutama yang berwarna ungu dan Merah.
Ubi jalar Merah.
Ubi jalar oranye atau merah banyak mengandung betakaroten. Satu gelas ubi jalar merah kukus yang telah
dilumatkan menyimpan 50000 SI betakaroten, setara dengan
kandungan betakaroten dalam 23 gelas brokoli, dan ternyata perebusan ubi
jalar hanya merusak 10% kadar betakaroten, sedangkan penggorengan atau
pemanggangan dalam oven hanya 20%. Namun jika dilakukan penjemuran
akan menghilangkan hampir separuh kandungan betakaroten, sekitar 40%.
Menyantap seporsi ubi jalar merah kukus /rebus sudah memenuhi anjuran kecukupan
vitamin A 2100 - 3600 mkg sehari.
Ubi Jalar Ungu
1. antosianin pada ubi ungu bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat
menyerap polusi udara, oksidasi dalam tubuh dan menghambat penggumpalan darah
sehingga kesehatan aliran darah lebih lancar.
2. kandungan betakaroten, vit E dan C bermanfaat sebagai antioksidan
pencegah kanker dan beragam penyakit kardiovaskuler.
3. serat dan pektin dalam ubi ungu sangat baik untuk mencegah gangguan
pencernaan seperti wasir, sembelit hingga kanker kolon.
4. antosianin ubi ungu juga memiliki fungsi fisiologis misal antioksidan,
antikanker, antibakteri, perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit jantung
dan stroke.
5. kandungan aktif zat selenium dan iodin dua puluh lebih tinggi dari pada
ubi lainnya, sehingga ubi jalar ungu dapat menjadi anti kanker.
6. ubi ungu memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri 2,5 dan 3,2 kali
lebih tinggi dari pada beberapa varietas "blueberry"
7. selain itu dapat dijadikan sebagai sumber kabohidrat bagi tubuh dan
sebagai pewarna makanan yang alami.
Berikut beberapa manfaat dari ubi jalar :
Kekebalan tubuh :
Ubi jalar sangat kaya akan beta karoten, antioksidan utama, serta berbagai
nutrisi lain seperti vitamin C, vitamin B kompleks, besi dan juga fosfor. Hal
ini membuat ubi jalar sebagai penguat imun yang hebat.
Peradangan : Walaupun tidak
termasuk dalam keluarga kentang-kentangan biasa, ubi jalar juga mengandung anti
peradangan. Didukung dengan adanya beta karoten, vitamin C dan magnesium, maka
ubi jalar sangat efektif dalam menyembuhkan peradangan baik internal maupun
eksternal.
Asma :
Ubi jalar juga efektif dalam mengatasi hidung mampat, bronchitis dan paru-paru. Dengan begitu akan meredakan asma.
Hal ini disebabkan oleh aroma khas yang dimiliki ubi jalar.
Bronchitis :
Kandungan vitamin C, besi serta nutrisi lainnya membantu menyembuhkan
bronchitis. Ubi jalar juga dipercaya bisa menghangatkan tubuh (mungkin karena
rasa manis serta nutrisi lainnya). Kandungan ini juga berfungsi untuk
menyembuhakn bronchitis, terlepas dari kandungan lain yang bisa meredakan
kemampatan.
Arthritis : Beta karoten, magnesium, seng dan vitamin B kompleks membuat
ubi jalar sebagai pilihan yang tepat untuk mengatasi arthritis. Air rebusan ubi
jalar bisa dioleskan pada persendian untuk meredakan sakit akibat arthritis.
Pencernaan : Selain rasanya yang
enak, kandungan serat dalam ubi jalar juga lebih tinggi dibandingkan dengan
jenis kentang pada umumnya. Kalau kedua faktor ini disatukan dengan
mineral-mineral lainnya seperti magnesium yang dikandung ubi jalar, maka
makanan satu ini merupakan pilihan yang tepat untuk membantu pencernaan. Selain
itu, ubi jalar juga mudah untuk dicerna serta baik untuk lambung dan usus
halus.
Kanker : Kandungan beta karoten,
antioksidan dan anti karsinogen utama, yang merupakan penyebab warna pada kulit
ubi jalar serta vitamin C, sangat penting untuk menyembuhkan berbagai jenis
kanker. Terutama kanker kolon, usus halus, prostat, ginjal dan kanker pada
organ dalam lainnya.
Keseimbangan air : Serat dalam
ubi jalar akan membantu menahan air. Hal ini akan mempertahankan keseimbangan
cairan dalam tubuh.
Radang lambung : Ubi jalar
menimbulkan efek nyaman di lambung dan usus halus. Vitamin B kompleks dan
vitamin C, beta karoten, kalium dan kalsium sangat efektif meredakan radang
lambung. Selain itu, serat yang dikandung ubi jalar bisa mencegah terjadinya
konstipasi dan penimbunan asam, karena itu akan menurunkan kemungkinan
terjadinya radang lambung. Anti peradangan dan kandungan yang menenangkan dari
ubi jalar juga bisa mengurangi rasa sakit
dan peradangan lambung.
Diabetes : Pengidap diabetes
seringkali dihimbau untuk menghindari makanan yang manis. Hal ini tidak berlaku
pada ubi jalar. Makanan satu ini sangat efektif dalam meregulasi kadar gula
darah dengan membantu sekresi dan fungsi insulin. Tetapi, tidak berarti kalau
pengidap diabetes bisa makan ubi jalar tanpa aturan. Tetapi, mereka bisa
mengganti asupan nasi atau karbohidrat mereka dengan ubi jalar.
Untuk menambah berat badan : Hal
ini sangat mudah dipahami. Ubi jalar berasa manis serta mengandung karbohidrat
kompleks disertai vitamin dan mineral yang mudah dicerna. Karena itu, ubi jalar
merupakan sumber energi dan efektif untuk membangun otot-otot. Bagi Anda yang
tidak percaya diri karena tulang-tulang menonjol ke permukaan kulit, cobalah
mengkonsumsi makanan super ini. Cara ini tidak menghasilkan efek samping apapun
sehingga lebih aman daripada mengkonsumsi suplemen pembangun otot.
Keuntungan lain : ubi jalar juga
efektif menghentikan ketergantungan pada rokok, minuman serta narkotika
tertentu. Selain itu, juga sangat baik bagi kesehatan pembuluh darah vena dan
arteri. Konsentrasi beta karoten yang tinggi serta fosfor sangat baik bagi
kesehatan mata dan kardiovaskular.
0 komentar:
Posting Komentar