Jumat, 12 September 2014

Khasiat dan Manfaat Kemuning Untuk Rematik, Bisul, Pelangsing badan, Kulit kasar, Sakit Gigi, Keseleo

Kemuning merupakan tanaman hias yang biasa ditanam di rumah-rumah warga dan mempunyai bunga yang berbau harum dan tajam pada malam hari, sehingga kemuning ini biasa juga orang sebut sebagai bunga sedap malam. Tanaman kemuning tersebar di seluruh nusantara dan memiliki nama daerah yang bermacam-macam a.l : kamuning (Sunda, Menado, Makasar), kemuning atau kumuning (Jawa), kemoning (Bali), kamuni (Bima), dan kamoni (Ambon) ini ternyata mengandung cadinene, methyl-anthranilate, bisabolene, B-caryophyllene, geraniol, carene-3, eugenol, citronellol, methyl-salicylate, paniculatin, tanin dan coumurrayin pada daun, serta scopoletin pada bunga dan semi-a-carotenone pada buah. Kemuning disebut juga orangejasmine dalam bahasa Inggris karena tanaman ini memiliki bentuk bunga seperti melati (putih dan kecil) serta wanginya pun harum.

Kemuning Murraya paniculata

Karena kandungan-kandungan tersebut, kemuning dikenal pula bisa berkhasiat sebagai obat, baik pada bagian daun, ranting, akar dan juga kulit batang. Kemuning berkhasiat sebagai pemati rasa (anestesia), penenang (sedatif), antiradang, anti-rematik, anti-tiroid, penghilang bengkak, pelancar peredaran darah dan penghalus kulit.






Hasil Penelitian
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membuktikan efek farmakologis dari kemuning,
seperti :
1. Infus daun kemuning dengan dosis 1.000mg serbuk/kg berat badan mencit albino untuk efek analgesik dengan bahan pembanding asetosal 52mg/kg berat badan, memberikan efek analgesik (Pudjiastuti, dkk., Cermin Dunia Kedokteran, No. 59, 1989) .
2. Infus daun kemuning dengan dosis 210mg, 420mg dan 840mg/200g berat badan diberikan per oral pada tikus sesaat sebelum penyuntikan 0,2 ml larutan karagenin 1 % dalam NaCl fisiolofis secara subplantar (zat pembuat udem buatan). Pada infus dengan dosis 840mg/200g berat badan menunjukkan efek anti-inflamasi mendekati natrium diklofenak dengan dosis 8mg/200 g berat badan yang digunakan sebagai pembanding (Farida Ibrahim, Juheini, Katrin, Rosrini, Jurusan Farmasi FMIPA UI - warta Perhipba No. I/III, Jan-Maret 1995) .
3. Infus daun kemuning 10%, 20%, 30%, 40% sebanyak 0,5 ml pada mencit dapat menurunkan berat badan secara bermakna (Ika Murni Sugiarti, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR, 1990).

Contoh Pemakaian Kemuning Untuk Obat :
1.
Bisul
Akar kemuning kering sebanyak 30 g dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
2.
Rematik, keseleo, memar
Akar kemuning kering sebanyak 15 - 30 g dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Tambahkan arak dan air masing-masing 1 1/2 gelas, lalu direbus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
3.
Memar
Kemuning dan kaca piring, masing-masing daun segar, sama banyak, dicuci lalu digiling halus. Tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api. Hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.
4.
Nyeri rematik sendi
Akar kemuning dan akar tembelekan (Lantana camara) dicuci, tambahkan 3 pasang kaki ayam. Semua bahan dipotong-potong seperlunya lalu tambahkan air secukupnya sampai terendam/ Semua bahan tersebut lalu ditim. Hangat-hangat lalu airnya diminum sekaligus.
5.
Sakit gigi
Minyak yang keluar dari kulit batang kemuning yang dibakar diteteskan ke dalam gigi yang berlubang.
6.
Melangsingkan badan
Daun kemuning segar dan daun mengkudu (Morinda citrifolia) masing-masing segenggam penuh dan temu giring sebanyak 1/2 jari kelingking ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk merata. Peras dengan sepotong kain. Air yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.
7.
Radang buah zakar
Daun kemuning segar sebanyak 60 g dan herba sambiloto sebanyak 35 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
8.
Infeksi saluran kencing
Daun kemuning segar sebanyak 35 g dicuci lalu tambahkan 3 gelas air bersih. Rebus sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin disaring dan diminum 3 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
9.
Datang haid tidak teratur
Daun kemuning dan daun pacar kuku (Lawsonia inermis) masing-masing bahan segar sebanyak 1/2 genggam, rimpang temulawak 1 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih lalu direbus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
10.
Kulit kasar
Daun kemuning segar sebanyak 30 g dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Tambahkan air bersih 1 gelas sambil diaduk rata. Bahan tersebut lalu dilulurkan pada kulit sebelum tidur.

Sumber : Atlas Tumbuhan Obat Indonesia , Jilid 1, oleh dr. Setiawan Dalimartha, Penerbit Trubus Agriwidya

Sabtu, 30 Agustus 2014

Khasiat dan Manfaat daun Bambu Untuk Asam Urat, Haid Tidak teratur, Cacingan, Sakit Perut

Bambu merupakan tanaman yang sudah tidak asing lagi bagi kita.  Ada banyak sekali jenis bambu di Indonesia, dan nama inggris Bamboo juga berasal dari bahasa Indonesia.  Umumnya bambu dimanfaatkan batangnya untuk berbagai kebutuhan dan tunas yang disebut rebung untuk dibuat sayuran.  Daun bambu jarang sekali dimanfaatkan oleh masyarakat kita, dan ternyata menurut pengobatan cina daun bambu banyak sekali mengandung khasiat. Di Indonesia ada sekitar 159 spesies bambu yang telah diidentifikasi  dari total lebih dari 1250 spesies bambu yang ada di dunia.

Efek fitofarmako daun bambu bersifat menyejukkan, harum, berasa pahit juga dan ada kandungan flavonoid, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, dan kandungan bermanfaat lain yang sangat beragam.  Kandungan flavanoid daun bambu memiliki efek positif dalam kemoterapi sumsum tulang dan imunitas tubuh. Selain bermanfaat juga dalam memperbaiki sistem mikrovaskular bagi penderita jantung, fungsi trombosit dan peredaran darah dalam jantung. 

Cara membuat bahan obat dari daun bambu cukup mudah, contohnya untuk pengobatan asam urat para ahli menyarankan untuk menggunakan daun bambu muda jenis apa saja. Kemudian jemur hingga hilang getahnya, dan bersihkan bulu-bulunya dengan cara digosok. Setelah itu, rebus dengan 3 gelas air, hingga tersisa 2 gelas, kemudian didinginkan. Bagi air rebusan tersebut menjadi 2 lalu minum 2 kali sehari. Lakukan pengobatan ini hingga asam urat anda sembuh. 
 Contoh lain
  1. Luka tersayat pada kulit. Gunakan kain hangat basah dengan batang bambu yang lunak yang telah dihancurkan sebelumnya dan ditaruh didalam kain tersebut. tempelkan pada kulit yang luka. Hal ini merupakan obat bagi luka. Kompres ini membantu dalam penyembuhan dan mengurangi bengkak. Untuk membersihkan luka dan luka penuh belatung, gunakan teh atau jus daun bambu segar untuk mencuci luka.
  2. Haid Tida Teratur. Daun bambu telah dikenal untuk mendatangkan dan mengatur periode menstruasi wanita. Dua cangkir daun bambu rebus sehari biasanya cukup untuk jenis masalah ini (Insya Allah).
  3. Sakit perut. Daun bambu dianggap bermanfaat untuk menguatkan dan menstimulasi perut. Batang bambu mudanya(rebung) juga bermanfaat dalam menyembuhkan kelainan pada perut. Diacar atau dimasak, sangat cocok untuk hidangan pembuka.
  4. Cacing usus. Daun harus diseduh menjadi teh angat dan kemudian minum dua kali sehari selama dua hari. Hal ini sangat berguna dalam membunuh cacing usus.
Khasiat lain dari Bambu antara lain:
farmakop Cina mencatat khasiat bambu dalam menyembuhkan penyakit. Diantaranya :

  1. Daun bambu bersifat dingin, tidak beracun, untuk mengobati rasa panas di dada dan batuk.
  2. Bubur daun bambu bisa menyembuhkan jantung panas pada anak kecil atau tidak sadarkan diri. Ramuannya: daun bambu 60 g, beras secukupnya, dan 15 g yin chen (wormwood/Artemisiae scopariae) dibuat bubur.
  3. Daun bambu mampu menyembuhkan batuk, haus, dahak, radang tenggorokan, dan menghilangkan rasa panas.
  4. Daun bambu bisa menyegarkan hati, menghangatkan limpa, menghilangkan riak dan dahaga, angin jahat, batuk, sesak, muntah darah, stroke ringan, dan lain lain.
  5. Daun bambu bisa menyegarkan hati, menghangatkan limpa, menghilangkan riak dan dahaga, angin jahat, batuk, sesak, muntah darah, stroke ringan, dan lain lain.
  6. Daun bambu menyegarkan, agak pahit, mampu menetralkan semua chi dingin dan panas.
  7. Daun bambu, dengan aromanya yang ringan, bisa menetralkan rasa panas, terutama chi di jantung. Merupakan obat yang baik, terutama untuk mengobati dahaga karena hari panas, membersihkan sputum/riak di dada, meredakan rasa dingin dan lemah, batuk, dan asma. Hanya daun bambu yang bisa memasuki kandung empedu dan membawa chi netral ke dalam paru-paru untuk mengeluarkan panas.
  8. daun bambu menyembuhkan salah urat, luka, dan membunuh parasit.
  9. Daun bambu meredakan rasa cemas dan panas, serta melancarkan buang air kecil.


Kamis, 28 Agustus 2014

KHASIAT DAN MANFAAT BIDARA (Ziziphus jujuba) Untuk Penyubur Rambut, Sakit Perut, Demam, Cacingan, Nyeri Kencing

Yang disebut dengan tanaman Bidara adalah tanaman berbentuk perdu berduri yang biasa tumbuh di daerah kering.   Tanaman Bidara ini punya nama ilmiah Ziziphus mauritania sininomnya adalah Ziziphus jujuba.  Di Indonesia nama lokalnya ada beberapa macam seperti widara (Sunda, Jawa); bukol (Madura); bekul (Bali); ko (Sawu); kok (Rote); kom, kon (Timor); bedara (Alor); bidara (Makassar., Bugis.); rangga (Bima); serta kalangga (Sumba), dalam bahasa arab disebut Sidr, dan dalam bahasa inggris disebut Jujube.  Bidara diperkirakan berasal dari daerah Asia tengah kemudian menyebar samapi ke Indonesia. 


Buah Bidara
Tanaman bidara ini termasuk tanaman istimewa karena disebutkan beberapa kali dalam kitab Qur'an. 
Buah bidara dapat dimakan dan telah ada varietas unggulnya untuk buah bidara yang dijual sebagai buah segar. Buah bidara merupakan sumber karoten, vitamin A dan C, dan lemak.  Buah Bidara punya rasa seperti campuran kurma dan apel dan memiliki nilai energi yang sangat tinggi. Buah dapat dimakan mentah atau dikeringkan dan buah bidara memiliki rasa sedikit asam menyegarkan, sedikit menyerupai apel kering. Biji bidara kaya protein, kalsium, zat besi dan magnesium. Makanan dari tanaman ini merupakan sumber energi, protein dan mineral yang sangat penting.Sifat Tonik dari buah bidara dapat meningkatkan nafsu makan, dan dapat digunakan juga sebagai pencahar dan telah digunakan sebagai obat cacingan (vermifuge).
Buah rasa seperti campuran kurma dan apel dan sangat dihargai oleh suku Badui karena memiliki nilai energi yang sangat tinggi. Buah dapat dimakan mentah atau dikeringkan dan buah bidara memiliki rasa sedikit asam menyegarkan, sedikit menyerupai apel kering. Biji bidara kaya protein, kalsium, zat besi dan magnesium. Makanan dari tanaman ini merupakan sumber energi, protein dan mineral yang sangat penting.Sifat Tonik dari buah bidara dapat meningkatkan nafsu makan, dan dapat digunakan juga sebagai pencahar dan telah digunakan sebagai obat cacingan (vermifuge). Buah bidara juga menyegarkan dan mengembalikan, serta meningkatkan kecerdasan otak dan merupakan obat untuk tekanan darah tinggi. - See more at: http://bidara-sidr.blogspot.com/2013/02/kandungan-kimia-daun-bidara.html#sthash.pQ0o3cVT.dpuf

Daun Bidara
Daun bidara muda dapat dijadikan sayuran. Rebusan daunnya diminum sebagai jamu. Daun-daun ini membusa seperti sabun apabila diremas dengan air, dan digunakan untuk memandikan orang yang sakit demam.    Di kalangan orang Betawi daun bidara biasa digunakan untuk memandikan jenazah. Daun Bidara juga kerap digunakan untuk mengobati orang sakit karena pengaruh gaib atau makhluk halus. Bubuk daun bidara dapat menghitamkan dan memanjangkan rambut wanita.


Kulit Kayu Bidara
Kulit kayu, dan akar Bidara juga berkhasiat obat, untuk membantu pencernaan dan sebagai tapal obat luka. Di Jawa, kulit kayu ini digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan; dan di Malaysia, kulit kayu yang dihaluskan dipakai sebagai obat sakit perut. Kulit kayu bidara diyakini memiliki khasiat sebagai tonikum, meski tidak terlalu kuat, dan dianjurkan untuk penyakit lambung dan usus. Kulit akarnya, dicampur dengan sedikit pucuk, pulasari, dan bawang putih, diminum untuk mengatasi kencing yang nyeri dan berdarah.  

Untuk perawatan Kulit :
Ambil beberapa daun bidara lalu ditumbuk halus lalu masukan kedalam cangkir atau mangkuk, lalu tambahkan sedikit air sehingga campuran agak sedikit kental dan kemudian oleskan pada kulit wajah sebagai masker, dan biarkan beberapa saat hingga mengering seluruhnya.   Kemudian cuci dengan air bersih saja, tanpa perlu menggunakan sabun. Anda akan langsung melihat perbedaan dalam kehalusan kulit. Untuk memberikan hasil yang signifikan sehingga terlihat perbedaan yang sangat besar pada kulit, Anda harus melakukan hal tersebut selama 2 bulan.  Saat ini sudah banyak dijual serbuk daun bidara dan anda tinggal pakai saja.
Ambil beberapa daun bidara ( sidr ) lalu ditumbuk halus lalu masukan kedalam cangkir atau mangkuk, lalu tambahkan sedikit air sehingga campuran agak sedikit kental dan kemudian oleskan pada kulit wajah sebagai masker, dan biarkan beberapa saat hingga mengering seluruhnya.
lalu cuci dengan air bersih saja, tanpa perlu menggunakan sabun, Anda akan langsung melihat perbedaan dalam kehalusan kulit .....
Daun pohon bidara ( sidr ) juga dapat digunakan untuk peremajaan kulit tubuh.
Untuk memberikan hasil yang signifikan sehingga terlihat perbedaan yang sangat besar pada kulit, Anda harus melakukan hal tersebut selama 2 bulan. - See more at: http://bidara-sidr.blogspot.com/2012/07/manfaat-daun-bidara-untuk-perawatan.html#sthash.q5jO49As.dpuf

Kamis, 21 Agustus 2014

KHASIAT DAN MANFAAT KELADI TIKUS UNTUK KANKER STADIUM BERAT

Tanaman yang dulunya kita anggap tidak berguna, tidak sedap dipandang mata, pengganggu tanaman lain dan harus dimusnahkan begitu saja, bisa saja dikemudian hari menjadi sangat berguna dan dicari orang. Salah satunya adalah keladi tikus, si tanaman ajaib yang ditemukan di Indonesia. Tanaman ini terbukti bisa membunuh berbagai jenis sel kanker dalam waktu relatif singkat. Para
penderita kanker di Indonesia dapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman “keladi tikus” (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain.
Tanaman sejenis talas yang banyak tumbuh di jawa ini mempunyai tinggi maksimal 25 sampai 30 sentimeter dan hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. Biasa juga di temukan disamping rumah yang tidak terkena sinar matahari langsung. Umbi keladi tikus ini berbentuk bulat rata sebesar buah pala. Bagian dalam maupun luar umbi berwarna putih. Untuk perkembangbiakannya, bisa menggunakan umbinya atau anakan yang tumbuh dari umbi tersebut. Pada musim kemarau, batangnya menghilang. Sedangkan pada musim hujan, tumbuhan ini muncul lagi di atas permukaan tanah dari umbi yang terpendam di dalam tanah. Mahkota bunganya berbentuk panjang kecil berwarna putih mirip dengan ekor tikus, dari sinilah nama keladi tikus diberikan. Namun ada beberapa jenis yang mempunyai kelopak bunga berwarna merah. Untuk jenis yang ini biasanya dikembangkan untuk tanaman hias hasil silangan.
keladi tikusDi Indonesia, tanaman ini pertama digunakan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah.
Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel, Red) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut.
“Sebelum menjalani kemoterapi, dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontok an rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan”, jelas Patoppoi. Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. “Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli teh tersebut,” ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia, secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul Cancer, Yet They Live karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996. “Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi, tapi langsung pulang ke Indonesia,” kenang Patoppoi sambil tersenyum.
Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu. Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan, Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan tanaman itu di sana. Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu. Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. “Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat,” lanjut Patoppoi. Akhirnya, dengan tekad bulat dan do’a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran,Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut.
“Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai,” kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu. Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalani nya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. “Bahkan nafsu makan ibu sayapun kembali normal,” lanjut Boni. Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. “Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta,” kata Patoppoi.
Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isteri nya. “Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami,” lanjut Patoppoi. Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung pengobatan dukungan tersebut dan menyarankan agar mengembangkan nya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali. “Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif,” sambung Boni sambil tertawa.
Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi Dr. Teo melalui fax untuk menginformasikan bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr.Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia. “Kemudian Dr. Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh,” sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia.
Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia, Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia. Ternyata saat Patoppoi mendapat buku “Cancer, Yet They Live” edisi revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker. Dari pembicaraan mereka, Dr. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya. Maka secara resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia, yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care, yaitu di Jl. Kayu Putih Empat No. 5, Jakarta, telp. 021-4894754, dan di Buduran, Sidoarjo.
Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker payudara, paru-paru, usus besar- rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis. Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan.
Keladi tikus mengandung antineoplastik atau antikanker selain juga bisa berkhasiat sebagai antivirus. Efek farmakologi inilah yang menjadi obat utama untuk mengatasi kanker stadium lanjut. Bagian yang digunakan untuk pengobatan adalah keseluruhan dari tanaman tersebut. Mulai dari akar (umbi), batang, daun hingga bunga. Tentu saja, efek tersebut akan bertambah baik bila diberikan bersama-sama dengan tanaman lainnya, seperti sambiloto, rumput mutiara dan temu putih. Ekstrak Typhonium flageffiforme clan bahan alami lainnya membantu detoxifikasi jaringan darah. Ramuan ini mengandung ribosome inacting protein (RIP), zat antioksidan dan zat antikurkumin. RIP berfungsi menonaktifkan perkembangan sel kanker, merontokkan sel kanker tanpa merusak jaringan sekitarnya dan memblokir pertumbuhan sel kanker. Zat antioksidan berfungsi mencegah terjadinya kerusakan gen. Sementara zat antikurkumin berfungsi sebagai antiinflamasi/antiperadangan. Kombinasi bahan alami ini mengaktivasi dengan memproduksi mediator yang menstimulasi untuk menguatkan sel dari sistem kekebalan tubuh untuk bersamasama memberantas sel kanker. Di Cina tanaman ini di teliti oleh Zhong Z, Zhou G, Chen X, dan Huang P dari Guangxi Institute of Traditional Medical and Pharmaceutical Sciences, Nanning. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui efek farmakologis dari Typhonium flagelliforme. Diketahui bahwa ekstrak air dan alkohol dari Typhonium flagelliforme mempunyai efek mencegah batuk, menghilangkan dahak, antiasmatik, analgesik, antiinflamasi, dan bersifat sedatif.

Jumat, 08 Agustus 2014

Khasiat dan Manfaat Gempur Batu untuk Obat Batu Ginjal dan Batu Empedu

Gempur Batu adalah salah satu tanaman liar yang banyak tumbuh disekitar kita.  Tanaman yang termasuk jenis herba ini nama ilmiahnya adalah Borreria hispidaDaun berbentuk tombak, bunga kecil-kecil warnanya putih. Tanaman Gempur batu tumbuh liar di hutan, di ladang pada tanah agak lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Nama lokalnya antara lain : Hancur batu, remuk sela, Bulu lutung, Kertas watu, Gempur watu.  Dinamakan gempur batu karena tanaman ini memang ampuh untuk obat kencing batu dan batu empedu.

Bagian tanaman yg digunakan: Seluruh bagian tumbuhan

Kandungan kimia: Zat kalium, flavonoid, saponin, polifenol
 

Cara Menggunakan Gempur Batu Untuk Obat
1. Obat Batu empedu:

~ Herba gempur batu segar 2 genggam;
~ Air 110 ml,
~ Dibuat infus atau pipisan, Diminum 2 kali sehari tiap kali minum 100 ml;
~ Apabila dibuat pipisan diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 1/ 4 cangkir.

2. Obat Batu ginjal:

~ Herba gempur batu segar 2 genggam;
~ Herba meniran segar 7 pohon;
~ Air 110 ml,
~ Dibuat infus, Diminum 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali minum 100 ml.

Selasa, 05 Agustus 2014

Khasiat dan Manfaat Senggugu untuk Gurah, Obat Asma, bronkitis, dan Rematik

Senggugu adalah nama tanaman liar yang nama ilmiahnya adalah Clerodendron Serratum.  Tanaman Senggugu ini merupakan bahan utama untuk terapi atau pengobatan Gurah di daerah Jawa.  Gurah ini biasanya dilakukan oleh para penyanyi atau qori agar suara jadi merdu dan tidak serak, dimana lendir-lendir dan racun akan keluar semua dari saluran nafas dan tenggorokan.  Gurah juga dipercaya bisa membantu mengobati berbagai penyakit yang terkait dengan saluran napas, seperti batuk, bronchitis, sinusitis, asma. Termasuk juga menjadikan saluran pernapasan lebih longgar sehingga memperbagus suara.   Kalau anda pernah gurah, tanaman ini digunakan sebagai bahan utamanya dari bagian akar dan daun.

Senggugu  tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung, bisa ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik. Tanaman ini merupakan tumbuhan perdu tegak, dengan tinggi 1 - 3 m, batangnya berongga, berbongkol besar serta warna akarnya abu kehitaman.

Tumbuhan Senggugu memiliki sifat kimiawi yang terdapat di daun, kulit batang dan kulit akar. Daun Senggugu memiliki kandungan kimia, antara lain kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon. Daun senggugu bersifat pahit, pedas, dan sejuk. Kulit batang Senggugu mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat, dan asam serratogenat. Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol, dan sitosterol. Efek Farmakologis yang dimiliki daun tumbuhan Srigunggu adalah sebagai infus kesehatan serta daun senggugu secara in vitro diteliti dapat menghancurkan batu ginjal.

sengguguDalam sebuah penelitian yang dilakukan National Cancer Institut of Washington menemukan ekstrak air tumbuhan Senggugu aktif sebagai anti-HIV in vitro.
Khasiat tanaman Srigunggu antara lain :
  1. Asma, bronkitis, kencing tidak lancar : Cuci bersih sekitar 11 gr akar senggugu, lalu potong kecil-kecil. Seduh bahan dengan 1 cangkir air mendidih. Setelah dingin minum ramuan sekaligus. Lakukan pengobatan 3  x dengan dosis yang sama.
  2. Borok berair : Cuci bersih 7 lembar daun senggugu segar. Rebus bahan dalam 3 gelas hingga mendidih. Dinginkan, gunakan airnya untuk mencuci bagaian borok yang berair.
  3. Rematik : Cuci bersih daun senggugu segar secukunya. Tambahkan adas pulosari. Tumbuk kedua bahan tersebut. Gunakan ramuan sebagai obat gosok.
  4. Perut busung : Cuci bersih 3 lembar daun senggugu. Seduh daun dengan 1 cangkir air mendidih. Tambahkan sedikit garam dan beberapa potong irisan tipis temulawak kedalam ramuan. Minum ramuan selagi hangat sekaligus. Lakukan pengobatan 3 x sehari dengan dosis yang sama.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes