Sabtu, 27 November 2010

Herbal untuk Mengatasi Rematik Artritis

Herbal untuk Mengatasi Rematik Artritis

Berdasarkan penelitian yang terdapat pada jurnal Agriculture Food Chemical, ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapat mencegah bahkan menyembuhkan rematik artritis. Senyawa tersebut adalah fenol yang bersifat antibakteri, anti radang dan aktif dapat menghilangkan rasa sakit setempat. Dan juga senyawa flavanoid yang bersifat antioksidan, yang dipercaya dapat menghambat pembentukan asam urat.

Senyawa-senyawa itulah yang menjadi kelebihan 5 herbal yang kita bahas untuk melawan rematik. Apa saja 5 herbal tersebut?

1. Cakar kucing (Acalypha indica)

Cakar kucing termasuk tumbuhan obat dari family jarak-jarakan. Nama lainnya adalah lelatang atau rumput kekosongan. Sebagai herba semusim, cakar kucing tumbuh tegak dengan tinggi30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang.

Tumbuhan ini memiliki ciri daunnya berselang bentuk bulat lonjong sampai lancip, tepinya bergerigi, dengan panjang 2,5 cm - 8 cm, lebar 1,5 cm - 3,5 cm. Daun tumbuhan ini, di Indonesia biasanya digunakan untuk obat luka, bisul, dan bengkak.

Cara pemakaian cakar kucing bisa ditumbuk halus dan dicampur minyak kelapa, kapur, dan garam sebagai obat urut untuk rematik artritis.

2. Kumis Kucing (Orthosipon Aristatus)

Tumbuhan ini merupakan salah satu tumbuhan yang banyak digunakan sebagai obat batu ginjal, radang saluran yang berhubungan dengan ginjal, radang selaput lendir kantung kemih, dan rematik akibat asam urat.

Dalam Journal Etnopaharmacology (1992) menyebutkan bahwa daun kumis kucing mengandung mineral 12% dengan kadar kalium mencapai 600-700 mg/100g daun segar, lalu terdapat 0,2% kelompok flavanoid lipophilic, termasuk sinensetin, flanonol glycoside, inositol, fitosterol dan saponin.

Hasil uji coba teh kumis kucing juga menunjukkan adanya bahan antimikroba, yang mencegah penimbunan cairan dan gas berat dalam rongga perut. Teh kumis kucing juga bisa menambah pengeluaran getah empedu oleh hati dan memperlancar aliran empedu.

3. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

Tumbuhan ini sudah tidak asing lagi di masyarakat kita karena telah banyak digunakan diantaranya untuk mengobati penyakit hepatitis, batu empedu, dan gangguan penyakit perut.

Claeson dalam Planta Medica menyebut temulawak ini mengandung minyak terbang sekitar 3,8% dengan senyawa arcurcumene, xanthorrizol, dan germacrene. Senyawa fenolic sesquiterpene xanthorrizol ditemukan pada temulawak jenis khusus.

Rimpang temulawak mengandung senyawa curcuminoids yang bisa berfungsi sebagai antioksidan, antiradang, melarutkan protein, menurunkan tingkat triglyceride darah pada diabetes, serta senyawa curcumin yang meyebabkan padatnya kadar kelenjar empedu.

4. Jahe (Zingiber Officinale)

Tumbuhan ini juga mengandung senyawa kelompok fenol sehingga memiliki khasiat sebagai obat. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Leung dan Foster, Encyclopedia of common natural ingridient use in foods, drugs, and cosmetics menyebutkan bahwa rimpang jahe dapat mencegah infeksi pada luka, antiradang rematik artritis, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, menurunkan tekanan darah, dan antitumor.

5. Sereh (Cymbopogon citratus)

Bonggol sereh ini banyak digunakan sebagai bumbu penyedap masakan dan minuman. Anda yang bertempat tinggal di tanah Pasundan, pasti mengenal minuman yang disebut bandrek yang terbuat dari bonggol sereh.

Dalam pengobatan tradisional, bonggol sereh sering digunakan sebagai obat yang berhubungan dengan usus. Sedangkan untuk pengobatan rematik biasanya dari minyak yang dihasilkan dari tumbuhan tersebut.

Cara pemakaian 5 herbal tersebut untuk Obat rematik adalah sebagai berikut

1. Ambil seluruh bagian tanaman cakar kucing sebanyak sekitar 40 gram segar atau 10 gram kering,
2. Ambil daun kumis kucing sekitar 90 gram segar atau 30 gram kering
3. Siapkan rimpang jahe sebesar satu jempol, lalu tumbuk atau diparut
4. Siapkan rimpang temulawak sebesar satu jempol, lalu tumbuk atau diparut
5. Siapkan 2 batang bonggol sereh
6. Rebus semua herbal diatas dalam sebuah kendi yang berisi 1 liter air.
7. Rebus hingga mendidih
8. Hasil rebusannya diminum 2 hari sekali.

Kamis, 18 November 2010

Manfaat Pengobatan Kamboja

Tanaman Kamboja ini biasa digunakan sebagai penghias telinga di Bali. Warna bunganya yang putih dan besar berbau harum. Kamboja ini juga biasa ditemukan di kuburan kuburan, sehingga sering disebut tanaman kuburan. Kandungan dan Manfaat : Getah putihnya mengandung damar dan karet, yang mampu mengontraksikan kulit tanpa menimbulkan rasa sakit. Tumbuhan ini juga mengandung fuvoplumierin yang mencegah pertumbuhan bakteri. Bunganya berkhasiat menurunkan panas, menghentikan batuk, meluruhkan air seni. Batangnya melancarkan buang air besar.
Kulit batang kamboja mengandung senyawa plumerid yang bersifat racun dan bisa digunakan untuk menyembuhkan tumit yang pecah-pecah.
Catatan : Jangan sampai getah pohon kamboja masuk ke mulut atau kena mata karena dapat merontokkan gigi dan membutakan mata.
Kegunaan :
1. Bengkak
Sepotong kulit pohon kamboja ditumbuk halus, direbus dengan 6 gelas air sampai mendidih. Hangat-hangat rendam bagian tubuh yang bengkak.
2. Borok
Oleskan getah kamboja pada borok yang sudah dicuci dengan air hangat
3. Kutil
Oleskan 1 sendok teh getah pohon kamboja pada kulit beberapa kali selama beberapa hari sampai kutil hilang
Kamboja-Plumeria rubra5. Mengeluarkan Duri / Beling
Oleskan getah kamboja pada bagian yang sakit, maka benda yang masuk akan keluar.

6. Tumit pecah-pecah
Sepotong kulit kamboja direbus dengan 3 liter air sampai mendidih. Hangat-hangat rendamkan kaki yang sakit.
7.  Gonorrhea
Minum rebusan akar kamboja untuk penderita penyakit menular seksual seperti kencing nanah atau gonorrhoea. Lalu oleskan getah kamboja pada borok yang sudah dicuci dengan air hangat.

8. Pencernaan lancar
Keringkan bunga kamboja setelah kering diseduh dengan air panas seperti membuat teh. Teh bunga kamboja  berkhasiat untuk memberikan efek sejuk untuk pencernaan Anda. Sebaiknya diminum teh bunga kamboja secara rutin agar terasa khasiatnya

Sabtu, 13 November 2010

Berhenti Merokok Dengan Makan Pisang

kebiasaan merokok sangat sulit dihentikan, penyebabnya adalah karena kecanduan akan nikotin. Untuk mengatasinya, cobalah mengkonsumsi pisang. Kandungan B6 dan B12 di dalam pisang membantu untuk menetralisir pengaruh nikotin.
Selain manfaat itu, masih banyak manfaat pisang untuk kesehatan.
Mengatasi anemia
Pisang mengandung cukup banyak zat besi, sehingga efektif untuk mengatasi anemia. Makanlah dua buah pisang setiap hari.
Antidepresan
Kandungan asam triptopthan dalam pisang yang diubah menjadi serotonin (zat yang dapat mengubah suasana hati) dapat mengatasi depresi dan stres. Selain itu, kandungan vitamin B6 di dalamnya dapat mengatur kadar glukosa dalam darah yang dapat mengubah mood.
sumber tenaga
Pisang dapat dicerna dengan mudah, gula yang terdapat dalam buah tersebut diubah menjadi sumber tenaga yang bagus dengan cepat.

Menetralkan asam lambung
Punya masalah dengan lambung? Cobalah mengkonsumsi pisang yang dicampur susu cair. Ramuan ini mampu menetralkan keasaman lambung.
Makanan alternatif untuk penderita diabetes
Bukan sembarang pisang, tetapi pisang Goroho yang akrab bagi masyarakat Gorontalo, Sulawesi Utara. Pisang Goroho yang belum matang dikukus, kemudian dicampur kelapa parut muda, menjadi santapan lezat yang aman bagi para penderita diabetes.
Untuk mendapatkan semua manfaat itu, Anda tak perlu repot mengolah pisang atau mencampurkannya dengan bahan yang lain. Satu buah pisang mengandung rata-rata kalori 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 miligram (mg), serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A44RE, Vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram.
Pilihlah pisang yang sudang matang, kulitnya hijau kekuning-kuningan dengan bercak coklat atau kuning. Pisang matang lebih mudah dicerna, dan gula buah diubah menjadi glukosa alami secara cepat diserap ke dalam peredaran darah.

sumber http://sehat.suaramerdeka.com

Minggu, 17 Oktober 2010

Herbal Untuk Asma Bronchial

Atsma Bronchial

Gejala:
Stadium I
Batuk secara berkala dan kering disebabkan iritasi riak (mukus) yang kental.
Stadium II
B atuk dengan riak jernih dan berbusa. Mulai sesak nafas dan berbunyi saat menghembuskan nafas. Sela-sela iga tertarik kedalam, pucat,gelisah, warna kulit sekitar mulut membiru.
Stadium III
Suara nafas hampir tidak terdengar karena aliran udara sedikit, tidak ada batuk, pernafasan dangkal dan tidak berirama, irama nafas tinggi karena sasfikia, terdapat kesan seolah kondisi sudah membaik.
Cara pengobatan:
1. Daun Randu (Ceiba pentandra); dosis: 6 lembar daun (6 gr); cara : daun direbus dengan air dan diminum air rebusannya.
2. Daun atau Bunga Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L); dosis : 3 kuntum bunga atau 3 lembar daun; cara: daun atau bunga direbus dengan air secukupnya, kemudian airnya diminum.

Jumat, 15 Oktober 2010

Atasi Bau Badan Tak sedap Dengan Ramuan Herbal

Masalah Bau Badan alias "BB" bisa mengakibatkan kita menjadi rendah diri dalam pergaulan. Meskipun saat ini banyak tersedia kosmetika modern untuk mengatasi bau badan, namun tidak ada ada salahnya bila dipadukan dengan resep dari nenk moyang kita untuk mengatasi bau badan ini.
Disamping bau badan ada lagi yang menghambat pergaulan kita yaitu bau mulut,dan nafas juga bau. Untuk mengobati masalah bau bauan yang tak sedap ini, bisa menggunakan berbagai jenis tanaman yang ada disekitar kita.

Untuk menghilangkan bau badan bisa mencoba dengan :

Temulawak
5 iris temulawak dicuci lalu direbus dengan setengah gelas air selama seperempat jam.
Kemudian airnya diminum sekaligus 1 kali sehari.

Bunga Melati
30 kuntum bunga melati dicuci. Masukkan kedalam gelas berisi air matang,lalu tutup dengan plastik yang dilubangi kecil-kecil.
Embunkan selama satu malam.
Pemakaiannya, minum setiap pagi selama lima hari berturut-turut.

Daun Jeruk Nipis
Beberapa helai daun muda jeruk nipis ditumbuk sampai halus, di cuci dan lumatkan. Pulung kecil-kecil menjadi seperti pil.
Makan tiga kali sehari sesudah makan 1 atau 3 butir.

Beluntas
Beberapa helai daun beluntas muda di kukus lalu di makan sebagai lalapan.
Lakukan setiap hari.

Bau Mulut
Untuk meghilangkan aroma tak sedap dari mulut, gunakan resep sebagai berikut :
Daun Sirih
5 helai daun sirih dicuci,direbus dengan 3 gelas air. Setelah dingin dipakai untuk kumur-kumur. Lakukan sehari tiga kali.

Pegagan
1 cangkir daun pegagan dan 8 buah kapulaga dicuci,lalu diseduh dengan setengah gelas air matang, tutupi. Setelah dingin disaring dan diminum pagi-pagi di saat perut masih kosong.

Bunga Cengkeh
5 kuntum bunga cengkih di cuci, di seduh dengan setengah gelas air.
Biarkan sampai dingin. Gunakan airnya untuk berkumur.

Untuk menghilangkan bau mulut karena habis makan pete atau jengkol, makanlah kopi bubuk secukupnya dan kemudian minumlah air dingin yang sudah masak.

Sedangkan untuk mengobati nafas yang bau,bahan-bahannya adalah :

30 gram daun beluntas,
5 gram buah pinang muda,
5 gram garam dapur.

Semua bahan direbus dengan air secukupnya. Lalu di minum tiga kali sehari. Lakukan selama beberapa hari selayaknya kita minum teh.

Rabu, 13 Oktober 2010

Atasi Encok/Asam Urat Dengan Daun Encok

Daun encok ( Plumbago zeylanica ) karena daunnya biasa digunakan orang untuk mengobati encok maka orang menyebutnya dengan nama daun encok. Di beberapa daerah disebut juga dengan nama ki encok atau poskor (Jawa), mareka (Madura), bama (Bali), dan oporio (Timor).
Encok, sebuah istilah umum orang awam yang lazim terdengar manakala salah satu anggota bagian tubuh terasa linu dan nyeri. Menurut Kamus Istilah Kedokteran, encok (atritis) terjadi karena adanya radang sendi terutama pada penderita rematik atau reumatik – sebuah lagi istilah umum untuk rasa pegal, linu, dan nyeri pada otot dan persendian.

Jika anda pernah berjalan di semak-semak biasanya buah dun encok ini banyak melekat di celana panjang anda, kerena buahnya yang berbentuk lonjong dan ada semacam gerigi pengait memiliki pelekat untuk keperluan penyebaran bijinya.  Bunganya berbentuk seperti tabung atau corong berwarna putih dan ungu. Buahnya yang kecil-kecil berwarna hijau saat muda, dan berubah menjadi hitam setelah tua. Di kulit buahnya ada semacam rambut yang pendek dan kaku. Di ujung setiap rambut mengandung getah yang lengket. Di dalam buah terdapat biji mungil berwarna hitam.  Daun encok bersifat pahit, tonik, dan beracun.

CARA PEMAKAIAN :
Akar sebanyak 10 – 15 g, direbus selama lebih dari 4 jam.
Pemakaian luar, daun diremas lalu diletakkan pada bagian tubuh yang kena rematik, sakit pinggang, memar, kurap, kusta, skabies, sakit ke ala atau diletakkan di perut bagian bawah bila kencing kurang lancar. Saat menggunakan remasan daun ini jangan lebih dari 1/2 jam agar tidak timbul lepuh seperti luka bakar.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Rematik
a. Siapkan segenggam daun segar, dicuci lalu ditumbuk halus. Tambahkan air hangat seperlunya sampai adonan seperti bubur.  Gunakan untuk melumas dan menggosok bagian tubuh yang sakit.  Lakukan 2 kali sehari.
b. Siapkan daun segar sebanyak 15 g lalu dicuci bersih. Tambahkan kapur sirih sebanyak 1 sendok makan. Carnpuran ini lalu ditumbuk sampai lumat, kemudian dibalurkan ke tempat yang.sakit.

2. Sakit kepala
a. Siapkan daun encok secukupnya, lalu dipipis. Tambahkan sedikit minyak kelapa sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan di pelipis dan bagian kepala yang sakit sebagai tapal. Cukup 30 menit supaya tidak terjadi lepuh.
b. Siapkan daun encok segar, lalu cuci bersih dan memarkan. Oleskan minyak kelapa lalu layukan di atas api. Tempelkan di belakang telinga.

3. Kencing kurang lancar
Ambil daun encok secukupnya, tambahkan adas pulosari lalu giling halus. Gosokkan ramuan tersebut di perut bagian bawah, tepat di posisi kandung kencing. Cukup 30 menit agar tidak terjadi lepuh.

4. Kanker darah
Siapkan akar daun encok, biji Livistona chinensis, Hedyotis diffusa (rumput lidah ular) dan Verbena officinalis (verbenae berbalma bian        cao), masing-masing 30 g, dan Spica prunellae (xia ku caol dari tumbuhan Prunella vulgaris L.) 15 g. Akar daun encok direbus terlebih dahulu selama 4 jam dengan air bersih secukupnya. Tambahkan air bila air rebusannya.berkurang. Setelah 4 jam, baru bahan obat lain-lainnya dimasukkan. Didihkan kembali selama 1/2 jam. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Sehari 3
kali, masing-masing 1/3 bagian.

5. Kusta, skabies, dan kelainan kulit
Ambil akar daun encok, lalu cuci dan tumbuk sampai halus.
Tambahkan sedikit susu dan air sambil diaduk merata sampai
menjadi adonan seperti pasta. Oleskan ke bagian tubuh yang sakit.

CATATAN PENTING :
- Perempuan hamil dilarang menggunakan.
- Bila timbul keracunan pada kulit, cuci dengan asam borat (boric acid).
- Daun hanya digunakan untuk pemakaian luar. Pemakaian luar juga
dibatasi selarna 1/2 jam. Terlalu lama menyebabkan timbulnya lepuh
seperti luka bakar.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes